Dulu, saya mengenal sebuah warung yang terletak di Jl. Wonosari Km.7 yang menyajikan bakmi Jawa super lezat. Tempat yang menjadi langganan keluarga saya ini sering disebut dengan julukan Pak Tupluk. Setelah lama waktu berselang, barulah saya sadar bahwa nama warung ini adalah Depot Setiawan.

Tempat ini disebut dengan Pak Tupluk karena juru masaknya selalu mengenakan topi koki yang tinggi. Ciri inilah yang kemudian menjadi terkenal dan berujung pada penyebutan Bakmi Pak Tupluk. Beberapa hari yang lalu, saya kembali mengunjungi warung yang terbilang jauh dari area bermain saya. Tapi apa daya, kelezatannya memang selalu berhasil bikin saya kangen. Tepat pukul 18.00 WIB, saya berkendara menuju warung tersebut.

Sesampainya di lokasi, warung ini telah dipadati pengunjung. Alhasil saya pun harus segera memesan agar tidak mengantri lama. Bakmi Jawa rebus menjadi pilihan menu saya kali ini. Sembari menunggu, saya memperhatikan jumlah pengunjung yang semakin malam semakin bertambah banyak. Untunglah saya datang tidak terlalu malam dan segera memesan karena jika tidak, entah berapa lam saya akan mendapatkan menu pesanan saya.

Setelah menanti hampir 45 menit, akhirnya pesanan saya datang juga. Aromanya begitu menggugah selera. Begitu pula dengan porsinya yang besar, langsung menambah nafsu makan saya malam itu. Tanpa basa-basi, saya pun langsung menyantap kuahnya yang gurih dan menyegarkan. Rasa gurihnya yang nendang dan lezat inilah yang selalu membuat saya teringat dengan Depot Setiawan ini. Isian bakminya yang bervariasi menambah kekayaan rasa menu ini. Hmmm, tak heran jika warung ini didatangi banyak sekali pengunjung tiap malamnya. Meski harganya terbilang tak terlalu murah, namun dengan kelezatan dan besarnya porsi menu tersebut membuat harga tersebut tidak terasa begitu mahal.

Oiya, untuk varian menu lainnya, warung ini pun menyediakan menu Magelangan dan Bakmi Jawa Goreng yang tak kalah lezatnya. Selamat mencoba.

Tags : Kuliner, Jogja, Bakmi Jawa