Seorang teman pernah berkata jika sebuah gerai makan masa kini, apapun makanan yang dijajakan, harus memikirkan desain yang tepat dan sesuai jaman. Lanjutnya, desain yang sesuai jaman ini tidak melulu soal fotografi karena bisa jadi fotografi hanya salah satu elemen desain saja.

Jujur, saya bukan orang desain jadi saya tak sepenuhnya paham dengan apa yang dibicarakannya. Untuk saya, desain memang penting tapi jika diminta menjelaskan apa pentingnya, saya pun masih perlu belajar banyak untuk bisa menjawabnya. Hal yang saya cukup pahami adalah peran fotografi dalam menggoda para calon pelanggan untuk kemudian mengunjungi gerai tersebut. Sesederhana itu saja pemahaman saya. Ketika saya menanyakan lebih lanjut atas perkataannya, teman tersebut mengajak saya untuk melihat sebuah gerai makan bernama Diketemuan. Awalnya, ia hanya mengajak saya untuk melihat akun sosial medianya. Ia memulainya dengan hal yang saya pahami, yaitu fotografi yang dihadirkan via media sosial.

Untuk saya foto-foto yang dihadirkan tergolong biasa jika dibandingkan gerai-gerai selfie spot lainnya. Untuknya bahasa visual dari gerai ini memang tidak ditujukan untuk keindahan tapi lebih ke kedekatan. Alih-alih menyebut gerainya sebagai tempat yang indah, bahasa visual gerai ini lebih memilih menyebut dirinya sebagai gerai nasi sederhana yang dekat dengan rasa yang lezat. Karena penasaran, kami pun mengunjunginya untuk bersantap malam bersama. Gerai tersebut benar-benar sederhana namun tertata dengan rapi. Saya pun melihat etalasenya yang juga sederhana dengan menu-menu rumahan yang dekat dengan apa yang saya alami ketika masih tinggal di rumah orang tua. Saya pun memesan seporsi nasi rames dengan lauk ayam rica, sambel goreng kentang, tahu-tempe, dan sayur daun singkong. Untuk minumnya, saya minum kopi susu klasik panas. Seperti yang sudah kami bahas tentang kesederhanaan dan kedekatan, menu-menu yang terbilang sederhana ini hadir dengan rasa yang cukup lezat, dan yang pasti rasa yang berhasil membangkitkan perasaan rindu pada menu-menu rumahan yang hangat. Menu-menu yang yang mengisi hari-hari di masa muda ketika tinggal di rumah orang tua. Di titik ketika perasaan tersebut muncul, di saat itulah saya sadar jika desain secara umum yang bekerja di gerai ini memang bekerja dengan baik dan cukup tepat. Tak mengherankan jika gerai ini berhasil menarik perhatian pengunjung yang umumnya berkisar di umur pertengahan 30-an.

Memang, saat ini mungkin orang berlomba-lomba menjadi keren dan sangat kini. Diketemuan memilih jalan yang berbeda, jalan yang sederhana namun dekat dan hangat. Kedua hal inilah yang kemudian terus-menerus terlihat setiap kali gerai ini tanpa sengaja melintas di lini masa media sosial saya.

Diketemuan

Jl. Bhayangkara (utara RS PKU), Jogja

09.00 – 22.00 WIB

Tags : Kuliner, Jogja, Nasi Rames, Kopi Susu