Seorang teman saya yang saya kenal sebagai bapak-bapak trendy mendadak mengajak saya untuk mengunjungi sebuah gerai makan yang sedang hits di kalangan anak muda. Meski ia berbeda lebih dari satu dekade dari umur saya dan tak mungkin untuk memasukkannya ke dalam kategori anak muda namun ia selalu tertarik untuk mengetahui apa yang anak muda masa kini lakukan.

Entah ia ingin menjadi relevan di belantara anak muda yang mendominasi kota Jogja atau memang ia terlampatu tak sadar atas umurnya dan merasa masih seumuran anak mahasiswa, saya tidak tahu pasti. Ia menyebutkan nama sebuah gerai burger yang memang sedang naik daun. Gerai yang konon sangat populer di Ibukota ini rupanya ingin mencoba peruntungan di kota Jogja. Dengan motor vespa-nya yang berwana abu kehitaman, kami menuju gerai tersebut. Gerai ini berada di sebuah rumah megah di area Sagan, Jogja. Tampak tua namun dirombak habis menjadi kekinian. Tak lupa sentuhan seni pun disematkan ke beberapa sudut ruang di dalamnya. Piet Mondriaan, seniman asal Belanda menjadi salah satu inspirasi artistik gerai ini. Meski hanya tempelan namun cukup untuk memberi sentuhan yang yah boleh dibilang artsy lah.

Kami pun mengantri untuk memesan. Eggsy Beef, Beef Strip Tot, dan Smacker menjadi pesanan kami. Cukup fancy untuk ukuran menu burger namun sepertinya cukup menjual dan worth untuk dikonsumsi anak muda masa kini yang acuan makanannya semakin membingungkan. Eggsy Beef adalah burger yang memadukan antara telur, daging, dan keju. Daging dan kejunya istimewa. Dengan bumbu manis, dan nuansa barbeque membuat kelezatan rasa menu ini tak terbantahkan. Hal yang sedikit meleset justru kehadiran telur dadarnya yang sangat tebal, yang untuk saya justru membuat menu ini menjadi sedikit hambar. Berbeda dengan menu pertama, menu Smacker memang jawara dari gerai ini. Daging asapnya yang crispy, berpadu dengan daging sapinya yang lembut. Dimensi rasa gurihnya benar-benar membuat menu ini istimewa dan tak mungkin ditolak. Rasa manis dan aroma barbeque-nya yang hadir pun memperkaya dan membuat menu ini semakin sempurna. Hanya satu kekurangan menurut menurut teman saya, yaitu ketiadaan sayur. Terakhir namun tak kalah menarik adalah kentangnya yang disajikan dengan keju dan kremesan daging asap. Lengkap sudah.

Teman saya tampak menikmatinya. Baik makanan maupun suasananya. Ia hanya tak punya energi sebesar anak-anak muda yang memadati gerai tersebut. Ia tak sanggup duduk berlama-lama tanpa ada tujuan. Selepas semua menu habis tak bersisa, kami pun beranjak pulang.

Flip Burger

Jl. Candrakirana, Sagan, Jogja

11.00 – 22.00 WIB

Tags : Kuliner, Jogja, Burger