Berjalan-jalan ke Kaliurang rasanya belum lengkap jika belum menyantap Jadah Mbah Carik. Bagaimana tidak, jadah racikan Mbah Carik yang telah dirintis sejak tahun 1940-an ini merupakan ikon kuliner dari Kaliurang. Nah, berhubung saya sedang bertamasya ke Kaliurang bersama teman-teman, rasanya sangat sayang jika tidak menyempatkan diri mengunjungi warung tersebut.

Saya mengenal jadah ini sudah sejak kecil karena keluarga saya menggemari jadah racikan Mbah Carik tersebut. Meski begitu, bisa dibilang ini kunjungan pertama saya dalam rentang waktu dua tahun terakhir. Sebenarnya warung ini telah membuka cabang di tempat lain namun rasanya tetap ingin menyantap jadah ini di warung utamanya yang terletak di dekat Tugu Udang, Kaliurang.

Sesampainya di warung tersebut, saya pun segera memesan menu paket III, yaitu jadah 10 buah, tempe bacem lima buah, dan tahu bacem lima buah. Jadah ini sebenarnya merupakan jajanan yang terbuat dari ketan putih dan sedikit campuran kelapa. Begitu disantap, rasanya benar-benar gurih. Jadah ini dapat disantap bersama tempe bacem ataupun tahu bacem. Jangan salah, meski temped an tahu bacem ini hanya pendamping, namun sangat penting dan tak kalah lezat.

Tempenya yang manis dan tekstur kedelainya yang empuk seolah menambah kenikmatan menyantap jadah tersebut. Perpaduan rasa gurih dan manisnya menyatu dengan sangat pas dan memikat. Sedangkan tahunya yang juga bercitarasa manis ini memiliki tekstur yang cukup lembut dan lezat. Keberadaan tempe dan tahu ini sama lezatnya, jadi tinggal dipilih saja sesuai selera.

Untuk menyantap jajanan lezat dan legendaris ini, rupanya saya tak perlu mengeluarkan uang terlalu banyak. Cukup Rp. 14.000 saja, saya sudah bisa menyantap 10 buah jadah beserta tahu dan tempe bacem masing-masing lima buah.  Belum juga beranjak dari warung, saya pun memutuskan untuk membeli satu paket lagi sebagai oleh-oleh keluarga di rumah. Benar-benar ngangeni.

Tags : Kuliner, Jogja, Jadah