Akhirnya perjalanan saya menjelajahi kawasan Prawirotaman ini berakhir juga. Untuk menutup perjalanan kali ini, saya mampir ke sebuah resto yang mengedepankan menu pizza dan pasta, yaitu Aglioo Pizza and Pasta. Selain karena banyaknya rekomendasi beberapa teman yang kebetulan pernah mencicipi resto ini, saya memasukkannya ke dalam list harus coba karena resto ini memang terlihat menarik dan nyaman. Jadi, tak ada salahnya untuk dicoba.

Dari kabar yang saya dengar, resto bernuansa modern-tradisional ini memiliki menu-menu yang lezat dan cukup akrab untuk lidah Indonesia. Sejauh pengamatan yang saya lakukan, daerah yang sedari dulu disebut sebagai kampung bule ini memang kebanyakan diisi dengan menu-menu bercita rasa internasional. Bahkan, beberapa diantaranya cukup asing dirasakan oleh lidah Indonesia.

Menu yang ditawarkan oleh resto ini terbilang banyak. Sedikitnya ada 15 menu pizza yang ditawarkan, dan ini belum termasuk menu pasta dan menu-menu lainnya. Setelah melihat rentetan menu-menu yang ditawarkan, akhirnya saya memesan Aglioo Pizza. Pizza seharga Rp. 46.000 ini katanya memang dianggap salah satu menu yang dijagokan dari resto Aglioo. Tanpa ragu-ragu, saya pun coba-coba memesan menu andalan tersebut. Selain itu, tak lupa saya juga memesan segelas Aglioo Tea.

Untuk ukuran menu pizza, Aglioo mengerjakan pesanan saya dalam waktu yang relatif singkat. Kini, delapan slice pizza siap saya nikmati. Menurut saya, topping dari pizza ini terbilang cukup banyak, yaitu smoked beef, bawang Bombay, paprika, ayam, jagung manis, dan keju mozzarella. Begitu disantap, rasanya begitu kaya. Rasa gurih smoked beef dan kejunya bercampur dengan manisnya jagung manis serta rasa menggigit dari paprikanya. Benar-benar kaya dan lezat. Meski awalnya saya sempat ragu karena banyaknya isian pada topping-nya namun rupanya keraguan saya terjawab dengan kekayaan rasa yang ditawarkannya.

Untuk saya, cita rasa yang ditawarkan oleh resto ini memang mengacu pada lidah orang Indonesia. Tak heran jika kemudian resto ini cukup banyak dikunjungi orang Indonesia dibandingkan dengan resto – kafe yang berderet di ruas jalan ini.

Tags : Kuliner, Jogja, Pasta, Pizza