Nama gerai Nagoya yang terletak di ruas Jl. Dr. Sardjito, Jogja ini sebenarnya sudah cukup lama saya dengar. Pertama kali mendengar nama gerai ini dari adik saya yang kebetulan masih mahasiswa dan cukup rutin mengikuti perkembangan tren makanan di kalangan mahasiswa. Meski sudah lama mendengarnya namun saya baru berhasil mengunjunginya akhir minggu lalu.

Saya kebetulan sedang mencari makan malam sembari pulang dari kantor menuju rumah. Nama Nagoya tiba-tiba terbersit di kepala saya, yang kebetulan sedang menginginkan menu-menu berkuah dan panas. Dengan sedikit membelokkan arah motor, saya pun meluncur menuju tempat dimana gerai ini berada. Parkiran motor dari gerai ini tampak sangat padat. Di dalam ruangannya yang mungil pun hanya tersisa satu meja, yang seolah-olah ditakdirkan untuk saya tempati. Saya memesan satu porsi Maguro Ramen dan seporsi Yasai Ramen sebagai menu santap malam saya. Setelah memesan saya pun duduk di satu-satunya meja yang kosong. Tepat setelah saya duduk, saya pun mulai memperhatikan beberapa pengunjung lain, dan saya baru menyadari jika menu ramen disini sepertinya hadir dalam ukuran porsi yang besar.

Dugaan saya ini benar. Tidak hanya mangkoknya saja yang besar namun memang ukuran menu tersebut pun besar. Bukan sebatas wadahnya saja yang besar. Meski sedikit cemas karena saya telah memesan dua porsi namun saya tetap berpikir jika pun tersisa bisa dibungkus dan dibawa pulang. Menu yang saya pesan tidak semuanya menggunakan mangkuk besar karena salah satunya, Yasai Ramen sendiri adalah ramen yang disajikan tanpa kuah (semacam ramen goreng). Saya pun memutuskan untuk menyantap menu Maguro Ramen-nya terlebih dahulu. Menu Maguro Ramen adalah ramen yang disajikan dengan rasa pedas, dengan isian nori dan tuna. Rasa dari menu ini memadukan rasa pedas, gurih, dan cita rasa khas dari nori yang gurih namun menyegarkan. Semangkuk Maguro Ramen ini adalah komposisi rasa yang lengkap dan kaya. Lezat, memikat, segar, dan menghangatkan. Lengkap. Meskipun banyak, kelezatan menu ini berhasil membuat saya menuntaskan seporsi utuh Maguro Ramen ini. Lanjut, menu Yasai Ramen-nya pun saya cicipi. Ramen ini hadir tanpa saos namun disajikan dengan saus yang memadukan rasa asam, pedas, dan manis. Kekayaan rasanya memang membuat menu ini terasa cukup menjanjikan meski tak seistimewa menu pertama saya. Berhubung perut saya telah penuh, sisa dari menu ini pun saya bungkus.

Kedua menu yang mengadaptasi menu dari Jepang ini memiliki rasa yang cukup menjanjikan. Disamping itu, secara harga pun tergolong bersahabat jadi cukup wajar jika banyak mahasiswa yang menjadikan gerai ini sebagai jujugan untuk makan bersama teman.

Nagoya

Jl. Dr. Sardjito, Jogja

12.00 – 22.00 WIB

Tags : Kuliner, Jogja, Jepang, Ramen