Nama Bakmi Dua Djaman ini pertama kali saya dengar dari ibu saya. Dia cukup heboh menanyakan keberadaan warung bakmi tersebut. Berhubung pada saat itu saya belum mengetahuinya maka saya pun menjawab bahwa saya belum pernah mendengarnya. Tak lama berselang, rupanya ibu saya telah menemukannya, dan kemudian menceritakan pada saya betapa lezatnya bakmi racikan warung tersebut.

Penasaran dengan cerita ibu saya tersebut, saya pun menanyakan keberadaan warung bakmi tersebut. Warung bakmi Jawa Dua Djaman yang konon terkenal tersebut rupanya terletak di Jl. Parangtritis, atau tepatnya berada 50 meter utara Ring Road. Berhubung area tersebut cukup dekat dari rute harian saya, saya pun memutuskan untuk mencoba bersantap malam di warung tersebut. Meski malam tersebut area Jogja diguyur hujan, saya tetap nekat untuk mengunjungi warung tersebut. Saya pun meluncur menuju perempatan Ring Road Jl. Parangtritis, Jogja untuk menemukan warung ini. Rupanya mencari warung ini jauh dari kata susah. Lokasinya yang strategis serta pengunjung yang cukup banyak membuatnya mudah untuk dikenali di tengah keramaian ruas jalan tersebut.

Saya pun segera masuk dan memesan seporsi bakmi nyemek, dan wedang tape sebagai menu santap malam saya. Dengan sigap, menu pesanan saya diracik satu per satu. Tanpa perlu menunggu waktu terlalu lama, seporsi bakmi nyemek dan wedang tape sudah siap untuk saya nikmati. Bakmi nyemek sendiri adalah bakmi yang disajikan dengan sedikit kuah. Untuk ukuran bakmi nyemek, takaran kuah yang dihadirkan dalam bakmi racikan warung ini terbilang cukup banyak, dan justru menyerupai bakmi godhog atau rebus. Saya pun mulai menyantap bakmi tersebut. Bakmi tersebut memiliki rasa yang gurih dan mantap. Kemantapan rasanya langsung dapat dirasakan pada suapan pertama. Kuahnya yang masih panas pun menambah kelezatan serta memberi sensasi kehangatan di badan setelah diguyur hujan. Bakminya yang lembut, serta isian sayurnya yang segar memberikan kekayaan rasa serta tekstur tersendiri pada menu bakmi ini. Dengan lahap, saya pun segera menghabiskan seporsi bakmi nyemek ini dengan cepat. Suap demi suap terlewati hingga akhirnya habis tak bersisa.

Meski saya tak pernah mendengar mengenai keberadaan warung bakmi ini namun secara rasa bakmi ini benar-benar menjanjikan. Selain itu, konon bakmi ini memang dikenal di kalangan yang sudah lebih tua dari saya, jadi wajar jika saya tak pernah mendengarnya. Bakmi ini membuktikan dirinya cukup layak masuk dalam daftar bakmi Jawa legendaris dari Jogja.

Bakmi Jawa Dua Djaman

Jl. Parangtritis (50 meter utara Ring Road Parangtritis), Jogja

17.30 – 23.00 WIB

Tags : Kuliner, Jogja, Bakmi, Bakmi Jawa