Kakak saya yang kebetulan bekerja di Jl. Cik Di Tiro, Jogja selalu antusias bercerita mengenai sebuah warung bakso yang menurutnya sangat lezat. Saya pribadi sudah sejak lama juga mengamati keberadaan warung bakso ini namun entah kenapa saya belum tertarik. Mungkin karena rasa bakso menurut saya selalu sama, jadi ya saya lebih memilih untuk menunggu ketika saya benar-benar menginginkan menu tersebut.

Akhirnya rasa ingin itu muncul beberapa hari yang lalu. Saya merasa ingin untuk menyantap menu bakso, dan bakso Arema yang terletak di ruas seberang RS Dr. Yap ini pun langsung menjadi jujugan saya. Saya tiba sekitar pukul 13.00 WIB, dan beberapa orang terlihat telah mengantri berdiri di dekat gerobak baksonya. Tendanya yang mungil ini telah dipenuhi para pengunjung yang sedang bersantap siang. Sebelum antrian semakin panjang, saya pun bergegas mengantri. Kecepatan tangan peracik bakso ini terlihat cukup mengagumkan. Mangkuk demi mangkuk dapat terlewati dengan cepat. Setelah menanti selama 15 menit-an, akhirnya tiba giliran saya untuk ditanyai pesanan. Satu porsi bakso lengkap menjadi pesanan saya siang tersebut. Tepat setelah memesan, sepasang orang pergi meninggalkan kursi kosong di dalam tenda. Saya pun bergegas duduk di salah satu kursi tersebut.

Seporsi bakso hadir di hadapan saya tak lama setelah pesanan diajukan. Seporsi bakso lengkap hadir dengan aroma yang begitu menggoda. Kepulan asapnya yang tercium langsung menggugah selera saya. Tanpa ba-bi-bu, saya pun mencicipi menu bakso ini. Kuahnya yang gurih terasa menyegarkan. Rasa bawang yang cukup mendominasi membuat kuah ini terasa mantap dan bikin nagih. Sedangkan bakso polosnya terasa begitu lembut ketika digigit. Karakter khas daging sapinya terasa di setiap bulir baksonya. Semua isian dari semangkuk bakso lengkap ini benar-benar istimewa. Bakso uratnya yang kenyal namun lembut, serta rasanya yang gurih benar-benar membuat menu bakso ini terasa semakin memikat. Selain itu, bakso gorengnya yang lembut pun memberikan kesempurnaan pada bakso Arema ini. Bakso gorengnya mengingatkan saya pada bakso goreng yang biasa saya temukan di menu bakwan kawi. Teksturnya lembut, tak keras sama sekali. Terakhir, pangsitnya menjadi penutup yang tak kalah penting. Jika biasanya pangsit hadir dengan ketebalan yang terbilang tipis, pangsit di warung ini tebal, crispy, dan mantap.

Hal yang mengejutkan lainnya adalah mengetahui bahwa semangkuk bakso yang kerap dinobatkan sebagai salah satu bakso terlezat di Jogja ini hanya dikenai harga sebesar Rp. 10.000 saja. Lengkap, lezat, dan murah. Benar-benar susah untuk mengalahkan bakso Arema satu ini.

Bakso Arema

Jl. Cik Di Tiro (seberang RS Dr. Yap), Jogja

12.00 – 17.00 WIB

Tags : Kuliner, Jogja, Bakso, Bakso Arema