Memanfaatkan jaringan sosial media memang cara yang sangat kekinian. Apapun bisa disebarkan melalui jejaring sosial di internet, tak terkecuali berjualan pecel. Yup, saya mengetahui Pecel Mbok Tuku untuk pertama kalinya melalui twitter.

Pecel ini cukup ramai dibicarakan bukan hanya karena memiliki follower yang cukup banyak, tapi juga karena pemilik warung yang terletak di Jl. Veteran No. 51 ini merupakan frontman dari sebuah band Jogja yang sedang cukup populer. Terbawa popularitasnya di twiiter membuat saya penasaran dan mengunjunginya untuk bersarapan.

Dalam perjalanan, saya sempat terpikir bahwa yang menjadi pengunjung warung pecel ini akan didominasi oleh anak muda yang mengenali band tersebut. Rupanya dugaan saya benar, pengunjung yang ada di warung tersebut mayoritas adalah anak muda, lebih tepatnya anak yang baru saja menginjak bangku kuliah. Saya pun memesan satu porsi pecel lengkap dengan tambahan lauk tempe, dan telur mata sapi. Untuk seporsi pecel lengkap ini, saya hanya perlu membayar sekitar Rp. 8.000 saja. Benar-benar murah.

Ketika disantap, rasa dari pecel yang diracik oleh tangan anak muda ini pun terasa tak mengecewakan. Aneka sayuran seperti bayam, daun ketela, kacang panjang, dan kecambah memberi kesegaran ketika dicampur dengan rasa pedas bumbu kacangnya. Oiya, aroma wangi dari daun kemangi yang diletakkan di bagian atas nasi pecel ini membuat pecel ini terasa wangi dan semakin menyegarkan. Nafsu makan yang bertambah ini membuat saya semakin lahap menyantap seporsi pecel ini.

Meski yang meracik menu pecel ini masih terbilang muda bukan berarti rasa pecelnya ngga enak. Justru untuk ukuran anak muda, saya cukup menyukai rasa dari racikan pecel yang dibuatnya. Ngga rugi deh pagi-pagi berkeliaran cukup jauh untuk merasakan kelezatan dalam kesederhanaan rasa Pecel Mbok Tuku ini.

Tags : Kuliner, Jogja, Pecel