Jauh sebelum demam K-Pop melanda dan menjamurnya gerai-gerai bernuansa Korea di Jogja, Silla Resto sudah terlebih dahulu muncul di Jogja. Dulu, ketika resto ini awal dibuka, saya cukup ragu untuk mengunjunginya karena terlihat mewah dan mahal. Keterbatasan informasi serta uang jajan membuat saya harus menunda meski saya sudah cukup penasaran dengan resto ini.

Kini, setelah saya mendapat referensi dari beberapa teman yang sudah berkunjung ke resto yang terletak di Ring Road Jl. Kaliurang, Jogja ini, saya pun mencoba mengunjungi resto ini untuk pertama kalinya. Secara penampilan, resto ini sebanarnya telihat biasa saja. Tertata rapi dan nyaman namun tidak terlihat mewah dan mengintimidasi. Saya pun masuk ke dalam sebuah bilik bernuansa Asia dan duduk di lantai kayunya. Setelah itu, saya pun memesan dua menu yang cukup terjangkau dan bisa disantap bersama, karena saya kebetulan datang bersama pasangansaya. Topokki dan Bibimbap menjadi menu santap malam kami saat itu. Sedangkan untuk minuman, saya memesan Boricha.

Topokki adalah menu pendamping yang terbuat dari tepung beras berbentuk silinder. Rice cake ini disajikan dengan saus khas Korea yang berwarna kemerahan serta potongan ikan yang diiris tipis. Secara rasa, menu ini terbilang unik karena tekstur rice cake-nya yang lembut dan sedikit kenyal sangat pas disantap dengan saus merah yang terasa manis, sedikit gurih, dan beraroma wijen. Sederhana, lezat, dan ringan. Sangat pas disantap sebagai pembuka. Menu berikutnya adalah Bibimbap. Menu ini bisa dibilang seperti nasi goreng namun cara menyajikannya sangat berbeda. Setiap again dari menu ini masih terpisah (belum tercampur), termasuk saus merahnya pun masih tersaji di piring kecil yang terpisah. Cara menyantapnya adalah dengan mencampurkan semuanya. Setelah tercampur, baru menu ini bisa disantap. Untuk isiannya, menu ini terdiri dari irisan daging sapi, kecambah, jamur kuping, brokoli, wortel, sawi air, dan telur. Setelah dicampur, rasa dari setiap isian ini pun saling mengisi. Gurih, manis, pedas, menyegarkan, dan wangi semuanya berpadu dan menciptakan kekayaan rasa yang lezat. Tak heran jika menu Bibimbap adalah menu paling populer dari Korea Selatan. Setelah puas menikmati sajian makanannya, saya pun menutupnya dengan meminum segelas Boricha hangat. Borichasendiri sebenarnya menyerupai the namun terbuat dari gandum. Sangat ringan dan menyehatkan.

Dengan semua kelezatan rasa yang saya dapatkan dari Silla Resto, saya cukup menyesal tidak mencobanya sejak dulu. Secara harga pun ternyata tak terbilang mahal. Saya hanya menghabiskan uang tak lebih dari Rp. 90.000 untuk menu lezat dan besar, yang bisa disantap lebih dari satu orang. Yup, dengan segala kelebihannya, tak heran jika Silla resto mampu bertahan hingga kini.

Silla Resto

Ring Road Jl. Kaliurang, Jogja

11.00 – 23.00 WIB

Tags : Kuliner, Jogja, Korea, Bibimbap, Topokki, Boricha