Kehidupn kuliner di Jogja seolah tak mengenal batasan waktu. Hampir setiap waktu selalu saja ada tempat-tempat kuliner yang siap menjamu para pecinta kuliner. Yah, salah satu buktinya adalah ketika saya sedang kelaparan sepulang beraktifitas tepat di tengah malam. Saya masih bisa menemukan berbagai tempat yang siap untuk menjamu saya, seperti Gudeg Cukupan Batas Kota ini.

Ketenaran gudeg ini sudah sering saya dengar sebelumnya, hanya saja baru kali ini saya berkesempatan untuk mencicipinya langsung. Gudeg yang terletak di Jl. Solo, depan Hotel Saphir (tepatnya Barat gapura batas kota Jogjakarta) ini tampaknya memang ingin menjaring orang-orang yang kelaparan di tengah malam. Maka tak heran jika warung ini baru bisa ditemui di atas jam 10.00 WIB, waktu dimana toko-toko pada umumnya sudah mulai menutup pintunya.

Setibanya di warung tersebut, saya bergegas memesan dan memilih lauk sebagai teman santap malam saya. Pilihan saya malam itu adalah Nasi Gudeg lengkap dengan ayam suwir, telur, dan krecek. Dengan gesitnya, tangan penjaja gudeg tersebut meracik pesanan saya. Hanya dalam hitungan tak lebih dari tiga menit, hidangan pun sudah siap saya bawa. Sembari duduk lesehan di tikar, saya pun mulai menyantap menu pesanan saya.

Saya memulai dengan mencicip gudegnya terlebih dahulu. Rasanya manis dan lezat. Alih-alih terasa eneg karena manisnya, gudeg ini justru terasa sedikit lebih segar dibanding beberapa gudeg lainnya. Kuah gudegnya pun terasa sangat memikat, dan memperkaya rasa gudeg ini. Jika dirasakan dengan lebih teliti, nampaknya gudeg ini pun memiliki aroma bakaran yang menambah mantap-nya rasa gudeg ini. Dengan cita rasa yang kaya dan lezat seperti ini, tak heran jika gudeg ini selalu ramai dipadati pengunjung di malam hari.

Dan ketika tiba saatnya membayar, saya hanya perlu mengeluarkan unag tak lebih dari Rp. 12.000 saja. Wow, sepertinya Jogja memang surganya kuliner. Tempat dimana kuliner lezat dan murah bertebaran.

Tags : Kuliner, Jogja, Gudeg