Setelah digempur dengan kehadiran banyak sekali pusat perbelanjaan di Jogja, saya pun menjadi jarang (nyaris tak pernah) menginjakkan kaki di Galeria Mall. Malam itu, saya sengaja ke pusat perbelanjaan tersebut untuk mencari beberapa kebutuhan dan sekaligus bersantap malam. Kebutuhan yang saya cari telah saya dapatkan namun sayangnya tak ada gerai makan yang sesuai dengan selera saya.

Rencana pun berubah. Saya memutuskan keluar dari pusat perbelanjaan tersebut dan mencari gerai makan di seputaran area Sagan yang sesuai dengan nafsu makan saya. Di tengah pencarian tersebut, saya bertemu dengan Gudeg Rahayu yang berlokasi di Jl. Prof. Dr. Herman Yohannes, Sagan, Jogja. Entah mengapa mendadak saya ingin bersantap gudeg hanya karena melihat gerai ini. Saya pun memutuskan untuk berhenti dan bersantap di gerai tersebut. Sejujurnya, gerai tersebut tampak sederhana, dan hanya terdapat dua pasang pengunjung yang sedang bersantap. Meski begitu, ketika membaca nama gudeg mendadak saya jadi menginginkan gudeg. Untuk alasan sederhana itulah saya memutuskan bersantap di gerai tersebut.

Saya langsung menuju ke depan etalase dimana menu gudeg dan berbagai lauknya tersaji dalam wadah-wadah. Saya memesan satu porsi lengkap gudeg, ayam, telur, dan tahu sebagai santap malam saya. Ibu yang berjaga dengan gesit memindahkan tangannya dari satu wadah ke wadah lain untuk melengkapi seporsi menu gudeg pesanan saya tersebut. Dengan cepat, gudeg tersebut telah tersaji dan siap untuk disantap. Perut saya yang sudah keroncongan membuat saya tak sanggup menahan lagi. Saya pun mulai mencicipi menu gudeg tersebut. Menu gudeg ini tergolong gudeg yang gurih. Gudegnya yang dilengkapi dengan oseng tempe dan oseng krecek ini disajikan dengan bumbu pedas dan areh yang cukup mendominasi. Konon katanya, gudeg seperti ini dikenal dengan nama gudeg basah, yang juga biasa hadir dengan rasa yang gurih. Secara rasa, gudeg ini benar-benar mantap. Perpaduan rasa gurih dan pedasnya yang cukup dominan berpadu dengan rasa manis dari ayam, tahu, dan gudegnya. Cukup berat namun memikat dan kaya akan rasa. Suap demi suap terlewati. Satu per satu lauk habis tak bersisa. Perut saya pun kenyang dan terpuaskan.

Pertemuan saya dengan Gudeg Rahayu ini membuat saya senang. Di tengah perut yang lapar dan kebosanan pada gerai yang itu lagi-itu lagi, akhirnya saya bertemu dengan Gudeg Rahayu yang belum pernah saya datangi. Kelezatannya membuat saya terpuaskan dan membuat saya yakin adanya gerai-gerai tak terduga lainnya yang belum saya jelajahi di kota ini.

Gudeg Rahayu

Jl. Prof. Dr. Herman Yohannes, Sagan, Jogja

09.00 – 21.00 WIB

Tags : Kuliner, Jogja, Gudeg, Gudeg Basah