Sultan Agung Cuisine, Cita Rasa Tiga Dunia dalam Satu Resto Klasik nan Megah
Baliho mungil tampak berderet di ruas-ruas jalan utama Jogja. Warnanya yang biru dengan sentuhan warna kuning dan foto beberapa makanan langsung mudah tertangkap oleh mata. Repetisinya pun menambah efek mengejar dan memburu. Setelah tiga hari melihat pemandangan semacam ini, rasa penasaran pun muncul. Tak ada kata lain selain mengunjungi langsung tempat bernama Sultan Agung Cuisine ini.
Meski secara nama kurang kekinian namun tak ada salahnya untuk mencoba dan menjawab rasa penasaran saya. Saya melaju menuju Jl. Sultan Agung, Jogja. Sebuah bangunan klasik tampak ketika saya tiba di depan resto ini. Arsitekturnya yang klasik dan megah tampak cukup menjanjikan. Perasaan megah ini masih terasa ketika saya memasuki bangunan tersebut. Bangunan ini terasa begitu lapang meski tampak banyak pengunjung sedang bersantap di resto ini. Hawa yang panas ini membuat saya memilih untuk duduk mendekati jendela dan kipas angin yang berputar mencoba mendinginkan hawa panas Jogja. Menu di resto ini dibagi mewakili tiga dunia, yaitu western, Chinese food, dan nusantara. Tawaran ini membutakan mata saya. Saya pun langsung merancang agar dapat memesan ketiganya tanpa membuat saya terlihat rakus. Satu porsi nasi bakar, chicken black pepper, dan Napoleon Pastry menjadi pesanan saya. Ketiga menu ini mewakili tiga dunia yang ada di dalam buku menu resto ini.
Nasi bakar mengawali perjalanan kuliner saya kali ini. Meski namanya sederhana namun menu ini hadir dengan tampilan yang begitu menarik perhatian. Aroma daun pisang yang terbakar membuat nafsu makan saya bertambah. Asap mengepul keluar dari nasi bakar ini ketika saya mulai menyantapnya. Rasa daun pisang terbakar memberi sentuhan aromatik pada nasi bakar yang dilengkapi dengan ayam dan teri ini. Rasa gurihnya begitu memikat. Tak lupa sambalnya yang menjadi pendamping menu ini pun terasa begitu gurih dan pedas. Mengingatkan saya pada sambal terasi ataupun petis. Menu nusantara ini rupanya sangat pas untuk disantap bersama lauk ayam lada hitam. Rasa pedas, gurih, dan menyegarkan dari ayam lada hitam ini terasa begitu pas di lidah. Ketika dipadukan dengan nasi bakar, menu ini seperti menemukan jodohnya. Semuanya berpadu dengan sangat pas. Terakhir, saya menutup santap siang ini dengan Napoleon Pastry, yang adalah potongan pastry yang disajikan bersama whipped cream yang lembut dan ringan, serta memberi warna dengan menghias dengan selai strawberry yang manis. Sebuah sajian yang sangat pas untuk disantap sebagai hidangan penutup.
Mencicipi menu dari tiga dunia yang berbeda memang benar-benar pengalaman yang menyenangkan. Selain memiliki kelebihan dalam hal variasi rasa dan kelezatan, resto ini berhasil menghadirkan kemegahan dibalik nuansa klasik dari bangunan resto ini. Tak ada yang lebih memuaskan menyantap menu lezat di sebuah tempat yang indah, dan hal inilah yang saya rasakan ketika bersantap di Resto Sultan Agung Cuisine ini.
Sultan Agung Cuisine
Jl. Sultan Agung, Jogja
10.00 – 21.00 WIB
Buat toko online cuma 20 detik! Hanya Rp 99ribu/bulan. Coba sekarang GRATIS 15 hari. Kunjungi Jejualan Jasa Pembuatan Toko Online.
Sultan Agung Cuisine, Cita Rasa Tiga Dunia dalam Satu Resto Klasik nan Megah
(Dito/DISKON.com)
Lokasi:
Nama Resto : Sultan Agung Cuisine
Alamat :Jl. Sultan Agung, Jogja
Harga Per Porsi makan dan minum : Rp 25.000,-
Jam Operasional : 10.00 – 22.00 WIB
Rating :
Latitude: | Longitude: |
Tags : Kuliner, Jogja, Nasi Bakar, Pastry, Western, Chinese Food
Komentari kuliner ini