Cerita tentang seorang juru masak dari sebuah rumah makan terkenal yang kemudian memutuskan berkarir sendiri memang sudah banyak muncul diantara gerai-gerai makan yang ada di Jogja. Beberapa diantara juru masak yang memutuskan untuk membuka gerainya sendiri terkadang memang harus dari bawah sehingga ada gerai-gerai yang tampak begitu sederhana namun sebenarnya menawarkan rasa yang sangat lezat.

Salah satu gerai yang saya bicarakan adalah gerai yang bernama 126 Chicken. Ketika mendengar namanya disebutkan pertama kali, saya menduga jika gerainya akan bernuansa modern dan hadir di sebuah ruko. Dugaan saya salah, gerai ini rupanya berbentuk warung lesehan sederhana. Tidak berbentuk warung kaki lima namun ukurannya yang tak terlalu besar membuatnya terlihat sederhana. Saya mengetahui keberadaan gerai ini dari seorang teman yang kebetulan tinggal di area Gedong Kuning, Jogja dimana gerai ini berada. Saat itu, ia juga menceritakan jika gerai ini dibangun oleh seorang juru masak dari sebuah rumah makan ayam goreng yang sudah cukup terkenal. Hal inilah yang membuat saya penasaran dan ingin mencicipinya. Untuk itu, saya mengunjunginya mala mini untuk bersantap ayam goreng dan membuktikan kelezatannya.

Setibanya di lokasi, tampak tiga pasang pengunjung sedang bersantap. Saya masuk dan segera memesan seporsi ayam goreng dan bebek goreng. Setelah memesan, saya memilih untuk duduk lesehan di sudut ruang mungil tersebut. Dengan sigap, seorang bapak dan ibu yang berjaga di warung tersebut melayani pesanan saya. Tak perlu menunggu lama, kedua pesanan saya telah siap untuk disantap. Jenis ayam goreng yang disajikan adalah ayam kremes lengkap dengan lalapan dan sambal. Saya pun mulai mencicipi menu yang ada di hadapan saya. Rasa ayam maupun bebeknya benar-benar gurih. Sekilas sederhana namun justru rasa gurihnya yang sederhana tersebut menu ini menjadi terasa lezat, khususnya ketika disantap bersama lalapannya yang segar, dan sambalnya yang memadukan rasa pedas dan manis ini. Semuanya berpadu dengan tepat, dan tentu saja membuat saya tenggelam dari satu suapan ke suapan berikutnya. Kremesannya yang crispy dan gurih menambah kelezatan menu sederhana ini. Tanpa terasa, kedua lauk serta nasinya telah habis tak bersisa. Semua tandas dalam waktu yang cukup singkat.

Untuk saya, menu sederhana ini berhasil menunjukkan kepiawaian sang juru masak dalam meracik makanan. Meski kesannya hanya ayam goreng namun jika dimasak dengan serampangan, menu sederhana ini bisa menjadi gagal. Dengan kelezatan seperti ini, tak heran jika sepanjang saya makan, pengunjung selalu ramai, baik yang untuk santap di tempat maupun yang dibawa pulang.

126 Chicken

Jl. Gedongkuning (selatan perempatan Jl. Wonosari), Jogja

17.00 – 23.00 WIB

Tags : Kuliner, Jogja, Ayam, Ayam Goreng, Ayam Kremes