Ayam Gejrot Mas Jo, Sederhana nan Memikat
Konon kata beberapa teman saya salah satu penanda sebuah tempat makan tersebut memiliki rasa yang lezat adalah memperhatikan pengunjungnya. Jika pengunjung tersebut mayoritas terlihat berpenampilan sederhana, yang menurut mereka salah satu tanda bahwa pengunjung tersebut adalah warga lokal, maka gerai tersebut cukup menjanjikan. Singkat kata, sebuah gerai makan yang dikunjungi rutin oleh tetangganya adalah warung makan yang menjanjikan.
Saya sendiri memiliki satu-dua gerai makan andalan yang berada di sekitar rumah saya, salah satunya Ayam Gejrot Mas Jo. Saya mengenal Mas Jo dan racikan menunya sudah hampir satu tahun. Lokasinya yang kebetulan berdekatan dengan tempat tinggal saya membuat saya cukup rutin mengunjungi gerainya, khususnya di saat-saat saya sedang malas mencari makan malam. Selain itu, keramahan orangnya menjadi poin tambahan yang membuat saya selalu balik ke warung ini. Malam itu, saya kembali ke warung itu untuk membeli makan. Berbeda dari biasanya, warung ini tampak sepi karena dampak pembatasan ruang gerak warga akibat penanggulangan virus corona.
Saya biasanya memesan tiga menu favorit saya, yaitu ayam gejrot, nasi goreng, dan tahu petis. Sayang sekali malam itu, menu tahu petis tidak available karena keterbatasan dalam produksi dan pengiriman petis akibat virus corona tersebut. Meski sedikit kecewa, saya pun tetap memesan dua menu lainnya. Ayam gejrot ini sebenarnya tak berbeda dari ayam geprek, hanya penyebutannya saja yang berbeda. Sambal bawang pedas di-uleg bersama ayamnya sehingga ayam goreng tersebut sedikit hancur. Metode ini efektif untuk menghadirkan rasa pedas dari sambal bawangnya hingga merata hingga ke semua bagian ayamnya. Perpaduan rasa gurih dan pedas yang akrab di lidah ini terasa sederhana namun begitu menggugah selera. Sangat pas disantap dengan nasi goreng hijaunya yang gurih-segar. Kedua menu ini terasa begitu sederhana, akrab di lidah, dan termasuk ke dalam kategori comfort food versi saya. Meski saya tak berhasil memesan menu tahu petisnya namun saya masih bisa membayangkan rasa tahu gorengnya yang sederhana berpadu dengan rasa petisnya yang gurih mantap dengan sedikit sentuhan manis tersebut. One of the best Petis in town deh pokoknya.
Menu-menu sederhana seperti ini untuk saya tak pernah membosankan karena memang terasa sangat sehari-hari. Selain itu, gerai-gerai sederhana semacam ini adalah gerai-gerai yang untuk saya perlu didukung karena memang secara rasa tak mengecewakan meski tak pernah diangkat oleh media sosial.
Ayam Dgejrot Mas Jo
Jl. Nusa Indah II (seberang Chicken Crush), Condong Catur, Jogja
18.00 – 23.00 WIB
Buat toko online cuma 20 detik! Hanya Rp 99ribu/bulan. Coba sekarang GRATIS 15 hari. Kunjungi Jejualan Jasa Pembuatan Toko Online.
Ayam Gejrot Mas Jo, Sederhana nan Memikat
(Dito/DISKON.com)
Lokasi:
Nama Resto : Ayam Gejrot Mas Jo
Alamat :Jl. Nusa Indah II (seberang Chicken Crush), Condong Catur, Jogja
Harga Per Porsi makan dan minum : Rp 10.000,-
Jam Operasional : 18.00 – 23.00 WIB
Rating :
Latitude: | Longitude: |
Tags : Kuliner, Jogja, Ayam, Gejrot, Petis
Komentari kuliner ini