Istilah kembulan pertama kali saya dengar ketika saya masih kecil, dan makan bersama kakak-kakak saya. Di saat itu lah ibu saya menyebut istilah kembulan, yang kemudian itu berulang berkali-kali semasa saya keil sehingga cukup familiar dengan istilah tersebut. Baru-baru ini, istilah ini cukup banyak saya dengar diantara promosi-promosi gerai makan, yang tampaknya gaya atau cara bersantap bersama ini sedang dipopulerkan.

Tak heran, dalam waktu singkat banyak sekali gerai yang mengedepankan menu ini. Foto-foto orang bersantap kembulan, yang disajikan diatas alas daun pisang pun bertebaran di berbagai media sosial. Pada suatu siang, saya kebetulan berada di area Sagan, Jogja. Saya teringat jika ada sebuah foto rumah makan yang menyajikan menu kembulan di area Sagan ini. Berhubung saya sedang berdua dengan seorang teman, saya pun langsung mencari tahu keberadaan rumah makan tersebut. Tak lama setelah scrolling linimasa, saya pun menemukan sebuah gerai bernama Big Dream. Saya pun langsung meluncur mencari gerai tersebut. Gerai ini berada di sebuah gang kecil yang berada di sisi timur SMA 9, Jogja. Di depan gang kecil tersebut terdapat petunjuk arah menuju gerai tersebut. Saya pun mengikutinya, dan tiba di sebuah rumah makan sederhana bernama Big Dream tersebut.

Meskipun sebenarnya berdua bukanlah jumlah yang ideal untuk menikmati menu kembulan namun kami tetap memesan seporsi menu kembulan untuk dua orang. Menu kembulan tersebut terdiri dari seporsi nasi kuning, nasi tutug, ikan kuah, ayam rempah, tahu, tempe, bihun goreng, dan capcay. Tak lupa lalapan, dan sambal menjadi pelengkap menu santap kembulan tersebut. Berhubung hanya menu untuk dua orang, secara penampilan memang tidak tampak penuh dan beragam namun secara rasa, menu-menu ini terbilang cukup lezat. Nasi kuningnya yang gurih sangat pas untuk disantap bersama lauk-pauknya. Begitu pula dengan nasi Tutug yang unik, yang memadukan dengan oncom ini terasa unik dan khas. Sedangkan ikan kuahnya yang gurih terasa pas di lidah. Rasanya yang gurih, manis, dan sedikit pedas ini lebih tepat disantap bersama nasi Tutug-nya. Sedangkan menu ayamnya yang berempah pas dipadukan dengan nasi kuningnya yang aromatik, dan sambal tomatnya. Capcaynya yang terdiri dari sayur-mayur memberi kesegaran diantara menu-menu yang didominasi rasa gurih ini. Terakhir, bihun gorengnya yang disajikan dengan sedikit sambal dan kacang menambah kekayaan dari rasa yang ditawarkan oleh menu kembulan pesanan kami ini.

Secara rasa dan harga, menu kembulan racikan Big Dream ini memang tidak masalah. Hanya secara penampilan saja yang kurang ramai karena kami hanya berdua. Mungkin jika suatu saat saya berhasil mengumpulkan beberapa teman lain, saya akan mencoba memesan menu kembulan lagi.

Big Dream

Sagan, Jogja

10.00 – 21.00 WIB

Tags : Kuliner, Jogja, Kembulan