Wisata Kuliner Jogja

Wisata Kuliner Jogja

Home » Cafe

Cerita-Cerita dalam Sebuah Gerai Kopi: 7PM Books and Coffee

Cerita-Cerita dalam Sebuah Gerai Kopi: 7PM Books and Coffee Jogja

“Dah nyoba ngopi di 7PM belum?” sebuah pesan singkat masuk ke salah satu akun media sosial saya. Pertanyaan ini tidak janggal, hanya saluran komunikasinya saja yang janggal karena tidak menggunakan aplikasi komunikasi yang umum.

“Belum, mau coba sekarang po? Mumpung baru selo nih”, jawab saya sembari mengajak untuk bertemu. Maklum, teman yang satu ini cukup susah diajak bertemu karena sibuk mengurus bisnis kopi dia sendiri, di sela-sela menyelesaikan tugas akhir kuliahnya.

Ia pun menyambut ajakan saya, dan kami pun bertemu janji di gerai kopi tersebut. Saya tiba hanya lima menit sebelum ia tiba di lokasi ngopi tersebut. Kami sudah lama tak bertemu meski kami selalu berhubungan melalui kolom komentar ataupun pesan langsung di salah satu media sosial kami. Kami membuka pertemuan itu bersama satu gelas es kopi susu, dan cold brew apple. Ia mulai bercerita tentang pertumbahan gerai kopi yang konon lebih cepat daripada kemunculan jamur di musim hujan. Gerai-gerai kopi tak lagi hadir di area-area tengah kota yang riuh orang namun juga gang-gang kecil yang sedikit terselip dari keramaian. Pertumbuhannya sangat cepat, dan nyaris berbanding lurus dengan gerai-gerai yang mati karena tak mampu bersaing. Untuknya bukan persaingannya yang tidak sehat namun secara ruang dan karakter penghuni kotanya tidak memungkinkan untuk menampung kehadiran gerai kopi yang super cepat itu. Semua pengunjung memang terkesan mengikuti tren yang sedang berkembang di media sosial, dan selera mereka tak terbaca. Seperti tupai yang melompat dari satu pohon ke pohon lain, para pengunjung ini pun melakukan hal serupa namun dengan pengaruh tren yang berkembang di media sosial. Cukup susah untuk membaca apa yang mereka cari selain tren tersebut.

Cerita yang panjang ini membawa kami pada gelas kedua kami, yaitu segelas es teh dan segelas Caramel Frappe. Obrolan pun berlanjut. Giliran saya, saya yang hanya mengalaminya sebagai pengunjung pun berbagi cerita bagaimana pertumbuhan gerai kopi yang cepat ini pernah saya alami sekitar 15 tahun yang lalu, yang kemudian kami sebut sebagai gelombang coffee shop pertama di Jogja. Obrolan ini tak hanya tentang gerai-gerai kopi ini namun juga sedikit nostalgia atas aktivitas-aktivitas yang hadir bersamaan dengan hadirnya gerai-gerai kopi tersebut dulu. Ah, perasaan saya pun terbawa, dan percakapan pun beralih tentang nostalgia masa muda. Obrolan curahan hati seorang pebisnis kopi pun beralih menjadi nostalgia masa muda yang naïf. Tanpa terasa gelas kedua kami telah kosong, dan kami pun harus bergegas pulang karena gerai ini pun beranjak sepi dan akan menutup diri sebelum pagi menyambut. Kami pun beranjak meninggalkan gerai kopi, dan menyambut pagi yang tak lama lagi menampakkan diri.

*Setelah lama tak mendengar cerita tentang perkembangan kopi, seorang teman baik ini dengan senang hati menceritakan pergulatannya di bisnis tersebut. Sebuah gerai kopi yang merangkap sebagai toko buku ini menjadi lokasi yang tepat untuk mendengarkan ceritanya yang panjang namun tak membosankan itu.

Buat toko online cuma 20 detik! Hanya Rp 99ribu/bulan. Coba sekarang GRATIS 15 hari. Kunjungi Jejualan Jasa Pembuatan Toko Online.

Cerita-Cerita dalam Sebuah Gerai Kopi: 7PM Books and Coffee

(Dito/DISKON.com)


Lokasi:

Nama Resto : 7PM Books and Cafe

Alamat :Jl. Jembatan Merah (Belakang GKI Gejayan), Jogja

Harga Per Porsi makan dan minum : Rp 20.000,-

Jam Operasional : 07.00 – 23.00 WIB

Rating :

Latitude: Longitude:

Tags : Kuliner, Jogja, Kopi, Coffee, Nongkrong, Es Kopi, Cold Brew


Komentari kuliner ini


© 2013 MakanJogja.com | Wisata Kuliner Jogja | Kontak Tim Makanjogja | hosted by IDwebhost Page loaded in 0.0646 second.