Cerita-Cerita dalam Sebuah Gerai Kopi: Vein Coffee
Seorang teman mengajak saya untuk mengobrol sejenak di sebuah gerai kopi tak jauh dari rute kami menuju kantor sewaktu jam makan siang. Saya yang sedang suntuk dan tak ingin segera tiba di kantor pun menyepakati ajakan tersebut. Kami berdua memang kebetulan tak lapar, entah karena capek atau memang sedang banyak pikiran.
Teman saya mengarahkan motornya ke sebuah gerai kopi bernama Vein Coffee yang berlokasi di area Deresan, Jogja. Setelah masuk, kami masing-masing langsung memesan menu. Satu es kopi susu dan kentang goreng untuk saya, dan satu kopi V60 dan pisang goreng untuk dia. Kalau dilihat dari raut wajahnya dan pilihan kopinya, ia sepertinya membutuhkan energi yang cukup karena sedang banyak pikiran. Hal ini terjawab ketika kami mulai duduk dan menikmati minuman kami. Ia memulainya dengan menanyakan harga rumah kontrakan yang saya tempati saat ini. Saya menyebutkan harga dan lokasi, dan ia pun menyahutnya dengan takjub karena tergolong murah dan berada cukup di pusat kota. Ia kemudian menceritakan perihal rumah kontrakannya yang dirasanya semakin berat. Harga yang naik, lokasi yang tak terlalu strategis, serta ukuran yang tak lagi memadai untuk keluarganya yang baru saja bertambah besar. Di saat yang sama, ia harus segera membuat keputusan untuk memperpanjang atau tidak karena tenggat waktu dan calon penghuni baru seolah-olah sudah siap menggantikannya sewaktu-waktu.
Memang, persoalan naiknya harga kontrakan, yang membuat beberapa teman harus bergeser perlahan ke pinggiran kota. Tengah kota sudah mulai susah untuk ditaklukan. Teman saya pun kembali bercerita tentang tetangganya, tak jauh dari rumahnya terpaksa harus pindah meski tenggat waktu masih cukup jauh. Hal ini dipicu karena rumah yang ia tempati mendadak dijual dan dibeli orang yang ingin membangunnya menjadi restoran. Uang kontrakan memang dikembalikan namun pindah tiba-tiba tentu bukan perkara yang mudah. Ia mulai membayangkan jika dirinya, dan kedua anaknya yang akan kerepotan jika harus pindah mendadak semacam itu. Ia pun mulai menanyakan apakah saya tahu informasi rumah yang sesuai dengan rentang harga dan ukuran yang ia sanggup bayar. Saya yang kebetulan memang belum berencana pindah pun tak memiliki informasi tersebut.
Mungkin memang persoalan rumah tinggal, khususnya kontrakan memang menjadi isu diantara kami para pekerja berusia 30 awal. Mungkin memang harga mulai naik dan kami tidak berhasil mengimbanginya atau mungkin sesederhana kami kurang giat, kurang mencari celah untuk mengubah peruntungan kami. Entah lah tapi yang pasti memang ini adalah masalah yang konon katanya biasa menghinggapi kelas pekerja menengah semacam kami.
*Mantapnya kopi dan segarnya es kopi susu siang itu cukup membuat pembicaraan kami yang terbilang berat dan membuat berkerut dahi ini menjadi lebih ringan. Suasananya yang cukup hening pun memberi kenyamanan dan menenangkan.
Vein Coffee
Deresan, Jogja
10.00 – 24.00 WIB
Buat toko online cuma 20 detik! Hanya Rp 99ribu/bulan. Coba sekarang GRATIS 15 hari. Kunjungi Jejualan Jasa Pembuatan Toko Online.
Cerita-Cerita dalam Sebuah Gerai Kopi: Vein Coffee
(Dito/DISKON.com)
Lokasi:
Nama Resto : Vein Coffee
Alamat :Deresan, Jogja
Harga Per Porsi makan dan minum : Rp 25.000,-
Jam Operasional : 10.00 – 24.00 WIB
Rating :
Latitude: | Longitude: |
Tags : Kuliner, Jogja, Kopi, Coffee, Nongkrong, Es kopi susu, single origin
Komentari kuliner ini