Pada saat membeli lampu di kawasan Pandeansari, Condong Catur, saya mendadak merasa lapar karena belum makan siang. Nah, kebetulan di samping toko lampu yang terletak di pinggir Ring Road ini terdapat sebuah warung bakso yang cukup besar.

Saya tertarik dengan bentuk warung baksonya yang sepertinya menjanjikan, dan akhirnya saya pun memutuskan untuk  makan siang di warung tersebut. Di warung bernama Bakso Mbah Jamboel ini terdapat dua menu andalan, yaitu Bakso Babat dan Sop Iga. Seperti biasa, kapasitas perut saya yang besar membuat saya memesan keduanya. Masing-masing menu ini kurang lebih dibandroll dengan harga Rp. 15.000. Masih cukup terjangkau oleh dompet saya yang perlahan menipis di penghujung bulan.

Menu sup iga saya datang terlebih dahulu. Sebelum berubah menjadi dingin, saya pun bergegas menyantapnya. Saya menciipi kuahnya terlebih dahulu. Rasa segar yang bercampur dengan gurih dan pedas dari merica langsung terasa di mulut. Dengan tambahan rasa manis dari wortel serta asamnya tomat membuat menu ini terasa kaya akan rasa. Puncak kelezatan dari menu ini adalah kelembutan iganya. Benar-benar membuat menu andalan Mbah Jamboel ini pantas untuk dijadikan menu andalan.

Saya pun beralih ke menu berikutnya, Bakso Babat Komplit. Rasanya ngga kalah lezat dari menu sop iga. Dengan dominasi rasa gurih, kuah bakso ini terasa tidak sekaya kuah sopnya. Meskipun begitu, kemantapan rasa gurihnya membuat rasa kuah dari bakso ini seimbang jika dibandingkan dengan kelezatan sop iganya. Tekstur bakso uratnya terasa begitu lembut ketika digigit. Selain itu, tekstur babatnya pun ngga alot seperti babat pada umumnya. Lembut di mulut. Istimewa dan wajib banget buat dicoba oleh para penggila bakso.

Bakso Mbah Djamboel

Pandeansari, Condong Catur, Jogja

10.00 – 22.00 WIB

Tags : Kuliner, Jogja, Bakso, Bakso Babat, Sop Iga