Jika selama ini saya hanya mengenal menu dari Italia sebatas pizza dan pasta, kini saya mengenal satu menu baru, yaitu Bombolone. Saya pertama kali mendengar menu ini dari seorang teman yang baru saja pulang dari Italia. Menurutnya, Bombolone adalah menu yang sangat ia gemari, khususnya ketika ia sedang bersantap pagi dengan meminum segelas cappuccino.

Berdasarkan cerita yang saya dapatkan, menu ini sebenarnya menu roti sederhana yang mirim dengan donat isi. Perbedaannya hanya pada isiannya yang biasanya creamy dan sederhana. Cerita ini saya dapatkan arena menurut teman saya tersebut, sebagai pecinta donat, saya pasti akan menyukai menu Bombolone ini. Beberapa waktu berselang setelah cerita tersebut, tiba-tiba teman saya tadi mengirimkan sebuah foto promo sebuah gerai bernama Thyme yang menjajakan menu pizza, dan bombolone. Rupanya kiriman foto tersebut juga merupakan ajakan untuk mencicipi menu tersebut bersamanya. Dengan bersemangat, saya pun langsung setuju, dan kami pun berkencan untuk bertemu di area Pandega Marta, Jogja. Tempat dimana gerai tersebut berada.

Kami bertemu selepas aktivitas kantor. Kami memesan seloyang pizza bernama Tutto Dentro, dan enam bombolone dengan berbagai pilihan rasa. Sekitar 20 menit kemudian semua menu pesanan tersaji di meja. Kami pun mulai bersantap. Menu pertama yang saya cicipi adalah menu pizzanya yang diatasnya terdapat topping yang terdiri dari daging giling, sosis, irisan zaitun, bawang bombay, jamur, dan keju mozzarella. Pizza ini lengkap, dan kaya akan rasa. Variasi isian topping-nya membuat menu ini sesuai dengan lidah orang Indonesia seperti saya. Tekstur yang lembut dan crispy dari adonannya membuat menu ini terasa cukup memanjakan lidah. Setelah menyantap pizzanya, kami pun beralih ke menu bombolone-nya. Setidaknya ada enam bombolone dengan topping yang berbeda-beda. Mulai dari coklat kacang, coklat almond, strawberry, coklat marshmallow, coklat keju, dan krim tiramisu. Meski berbeda-beda, isian di dalamnya cenderung sama, yaitu krim, coklat, dan tiramisu. Kelebihan dari menu ini adalah tekstur donatnya yang benar-benar lembut, dan krimnya yang creamy. Standar krimnya cukup berbeda dan membuatnya harus memiliki tingkat creamy yang diatas rata-rata. Saya cukup terkesima meski menurut teman saya kehadiran variasi topping-nya sedikit merusak kesederhanaan rasanya. Saya cukup setuju mengingat saya adalah pecinta cita rasa yang sederhana. Mungkin, kehadiran topping-topping ini ditujukan untuk publik yang lebih umum, yang menyukai tambahan rasa manis.

Rasa penasaran saya pada menu bombolone sedikit terjawab setelah menyantap menu tersebut di Thyme. Dugaan teman saya benar, saya langsung jatuh hati pada menu yang menyerupai donat ini. Mungkin, saya akan lebih jatuh cinta lagi jika saya mencicipinya langsung di negeri asalnya.

Thyme

Jl. Pandega Marta, Jogja

11.00 – 22.00 WIB

Tags : Kuliner, Jogja, Pizza, Donat, Bombolone