Menu pedas memang selalu menggugah selera. Dalam pencarian rasa pedas menggigit yang berpadu dengan kelezatan rasa masakannya kali ini membawa saya ke sebuah rumah makan bernama Iga Bakar Bangor. Rumah makan yang terletak di Jl. Sorogenen, Jogja ini konon memiliki sebuah menu yang dijamin akan kepedasan sekaligus ketagihan.

Penasaran dengan cerita-cerita teman saya yang sudah mengunjungi rumah makan ini, siang itu saya memutuskan untuk mengunjungi rumah makan ini. Pukul 12.00 teng saya tiba di rumah makan. Untunglah saya tiba pada jam tersebut karena rupanya rumah makan ini baru buka pada pukul 11.30 WIB. Tanpa ragu-ragu saya memesan Iga Bakar Cobek Sapi Pedas dan Kentang Mayo. Yup, untuk saya memang dua menu inilah yang spesial dan membuat saya penasaran beberapa hari ini. Oiya, saya pun tak lupa memesan satu porsi Surabu Coklat Keju Susu, yang kemudian baru saya ketahui bahwa menu ini juga andalan dari rumah makan ini.

Berhubung ini awal bulan dan dompet masih tebal, rasanya tak masalah mengkonsumsi menu-menu yang bisa dibilang tidak terlalu murah ini. Untuk menu iga bakar dan kentang mayo-nya, saya mengeluarkan uang sebesar Rp. 27.000. Sedangkan surabinya, Rp 6.000 saja. Hmmm, semoga saja harga segitu dapat memuaskan saya baik dari segi rasa, porsi, dan yang pasti menjawab rasa penasaran saya.

Akhirnya satu per satu menu saya hadir juga. Aroma iga bakarnya benar-benar langsung menggoda. Begitu dicicipi, rasanya langsung bikin saya meleleh. Pedasnya yang menggigit berpadu dengan kelembutan dagingnya. Rasa gurih dan sedikit manis memberi kekayaan rasa pada menu pedas ini. Disajikan dalam cobek yang mampu menyimpan panas dalam jangka waktu lama membuat kelembutan dagingnya bertahan hingga suapan terakhir alias tidak ngendal. Menyantapnya bersama menu kentang mayo menurut saya adalah pilihan yang tepat.

Saya menutup santap siang saya kali ini dengan menyantap surabi Bandung yang sudah saya pesan. Yang membuat menu ini benar-benar menarik adalah kelembutan tekstur dari surabinya. Meski sangat sederhana namun menu ini berhasil memunculkan kelezatan dibalik kesederhanaannya yang hanya disajikan bersama coklat, keju, dan susu. Meski tidak begitu populer namun rumah makan yang sudah bertahan beberapa tahun ini saya pikir memiliki rasa yang menjanjikan.

Tags : Kuliner, Jogja, Iga, Kentang Mayo