Waktu menunjukkan pukul 21.00 WIB namun jalanan sudah mulai sepi di daerah Pakem, Jogja. Saya masih berada di daerah tersebut, dan masih akan melanjutkan perjalanan menuju ke Kaliurang. Beberapa warung masih tampak beroperasi namun tak banyak yang menarik perhatian saya malam itu. Samar-samar saya melihat sebuah warung sate kambing, dan rupanya warung tersebut berhasil menarik perhatian saya.

Warung bernama Warung Sate Bu Hardo ini tak terletak di ruas jalan utama Pakem-Kaliurang namun berada di persimpangan ruas jalan utama tersebut dengan ruas jalan Turi. Suasananya pun tak ramai. Hanya ada dua pengunjung lain yang ada di warung tersebut. Selain itu, bangunannya pun tak istimewa. Mungkin, menunya lah yang berhasil menarik perhatian saya, jadi saya pun tak ragu-ragu menghentikan kendaraan saya dan memutuskan bersantap di warung tersebut. Semua menu yang ditawarkan berbahan dasar kambing. Meski udara dingin, saya tak tertarik untuk memesan menu berkuah seperti tongseng. Pilihan saya justru jatuh ke menu nasi goreng kambing dan sate goreng kambing. Meski menu berkuah tampak lebih menghangatkan namun saya sedang lebih berselera untuk bersantap menu-menu tak berkuah.

Aroma menu kambing ini memenuhi warung berwarna kehijauan tersebut. Sekitar 20 menit telah berlalu, dan menu saya pun muncul di hadapan saya. NAsi goreng ini tampak dimasak dengan cara Jawa, yang cenderung sedikit lembek dan bercitarasa manis. Begitu saya santap, rasa manis dan pedas langsung terasa di mulut saya. Perpaduan rasa ini rupanya sangat pas disantap bersama potongan daging kambing yang memiliki rasa gurih yang khas. Rasa gurih dari ini cukup dominan dan berlapis, maka untuk menambah kekayaan rasa dan memberi efek segar, saya pun menyantapnya bersama timun dan irisan kubis. Rasa segar kedua sayur ini rupanya berhasil mengimbangi rasa guri dari nasi gorengnya. Menu sate goreng kambingnya sedari tadi telah mencuri perhatian saya. Meski saya belum menyelesaikan menu nasi gorengnya, saya pun sesekali menyantap sate gorengnya. Sate ini tidak hanya dibakar namun juga digoreng bersama kecap. Rasa gurih yang khas dari kambing terbakar ini berpadu dengan rasa kecap. Sangat sederhana namun lezat di saat yang bersamaan.

Kedua menu ini memang tak berkuah namun rupanya efek daging kambing ini terbukti cukup menghangatkan. Selepas bersantap kedua menu tersebut, badan saya tidak saja kenyang namun juga terasa cukup hangat. Rasa menu-menu kambing yang memuaskan ini memang terasa pas untuk disantap di area dingin seperti Pakem, yang terletak hampir di ujung utara kota Jogja ini.

Warung Sate Bu Hardo

Jl. Raya Turi Pakem No. 1, Jogja

10.00 – 23.00 WIB

Tags : Kuliner, Jogja, Sate, Sate Kambing, Sate Kambing Goreng, Nasi Goreng