Cerita-Cerita dalam Sebuah Gerai Kopi: Cromo
“Kenapa ya aku cukup jarang diajak teman-teman berkumpul atau nongrong?” tanya seorang teman kepada saya ketika kami sedang duduk santai di gerai kopi susu bernama Cromo, yang berlokasi di Jl. S Parman, Wirobrajan, Jogja. Memang, teman saya yang satu ini terkenal dalam hal ketrampilan tangannya, khusunya dalam menangani hal-hal teknis seperti instalasi listrik, atan hal-hal yang berhubungan dengan perawatan rumah.
Teman saya ini adalah teman yang saya kenal sekitar delapan tahun yang lalu ketika saya memutuskan bergabung dalam sebuah kelompok fotografi di Jogja. Kepiawaiannya utak-atik listrik membuat semua teman yang tergabung di dalam kelompok fotografi ini cukup bergantung padanya, khususnya ketika mempersiapkan pameran, atau jika terjadi sesuatu dengan rumah yang kami sewa bersama. Kepiawaiannya ini pula lah yang membuat ia lebih dikenal sebagai teman yang dapat diandalkan, bukan teman yang asyik diajak nongkrong. Sejujurnya, ia anak yang asyik namun memang terkadang kami melupakannya hanya karena kami tidak berpikir ia menikmati aktivitas nongkrong seperti yang kami lakukan.
“Kalau pas butuh aja, semua orang mendadak ngubungin. Apa aku memang dikenal sebagai si tukang listrik ya?”, celetuknya sembari menegak es Candi Ijo, yang merupakan perpaduan kopi-matcha-susu. Untuknya, predikat-predikat yang disematkan oleh orang-orang di sekelilingnya inilah yang membuat posisi dia menjadi jarang diajak nongkrong. Predikat-predikat ini tidak saja muncul searah dari teman di sekelilingnya namun terkadang justru bermula dari diri sendiri, dan tak jarang bahwa predikat ini bermula dari diri sendiri, dari bagaimana setiap orang berintraksi. Dalam obrolan tersebut, ia sedikit menyinggung perasaan ini, dan merasa jika predikat-predikat ini tak perlu hadir. Predikat ini menyerupai dua sisi uang, yang dimana salah satunya terasa negatif, dan di sisi yang lain terasa positif. Bisa jadi, orang tersebut tidak dijauhi namun kehadirannya tidak menjadi prioritas mengingat aktivitasnya cukup padat.
Yah mungkin teman saya memang sedang sedih, yang untuk saya kemudian terasa kasihan. Tapi setidaknya kami telah bertemu dan meminum Es Kopi Tugu bercita rasa salted caramel, dan Es Kopi Merapi dengan gula aren-nya yang berhasil meredakan perasaan sedihnya.
*Penyebutan gerai kopi susu ini memang disengaja mengingat nyaris semua (kalau tidak mau disebut semua) menggunakan campuran kopi dan susu. Kopi tidak hadir begitu saja tanpa susu yang menyertai.
Buat toko online cuma 20 detik! Hanya Rp 99ribu/bulan. Coba sekarang GRATIS 15 hari. Kunjungi Jejualan Jasa Pembuatan Toko Online.
Cerita-Cerita dalam Sebuah Gerai Kopi: Cromo
(Dito/DISKON.com)
Lokasi:
Nama Resto : Cromo Coffee
Alamat :Jl. S. Parman, Wirobrajan, Jogja
Harga Per Porsi makan dan minum : Rp 20.000,-
Jam Operasional : 10.00 – 23.00 WIB
Rating :
Latitude: | Longitude: |
Tags : Kuliner, Jogja, Kopi, Coffee, Nongkrong, Kopi Susu, Gula Aren, Salted Karamel
Komentari kuliner ini