Wisata Kuliner Jogja

Wisata Kuliner Jogja

Home » Cafe

Cerita-Cerita dalam Sebuah Gerai Kopi: Dongeng Kopi

Cerita-Cerita dalam Sebuah Gerai Kopi: Dongeng Kopi Jogja

Saya pernah mendengar seseorang berkata jika semakin tua seseorang maka lingkar pertemanannya akan mengecil. Sebagian orang akan tergulung oleh waktu dan menghilang, dan orang-orang baru tak semudah itu datang ke dalam kehidupan seseorang.

Saya mendengar hal ini ketika masih muda, di fase awal umu kepala dua. Tentu saja rasa percaya diri dan optimis saya pada saat itu membuat saya tak begitu saja menelan cerita ini mentah-mentah. Dulu, saya tidak percaya namun sekarang, sekitar 12 tahun kemudian dari pertama kali mendengar cerita itu, saya mempercayainya. Meski saya percaya namun ada hal-hal yang sebelumnya ak dijelaskan oleh potongan kalimat itu. Untuk saya, ketika seseorang terlepas dari kehidupan kita, bisa jadi orang tersebut masih menyisakan cerita di dalam ingatan kita. Setidaknya, ada orang-orang yang tak lagi saya temui namun saya masih bisa mengingat dan menemukan jejak-jejaknya dalam kehidupan saya.

Salah satu jejak yang saya temukan baru-baru ini adalah sebuah gerai kopi bernama Dongeng Kopi. Saya mendatangi gerai ini bersama pasangan saya, yang kebetulan kami berdua memiliki lingkaran pertemanan semasa SMA yang sama. Mengunjungi gerai kopi ini membuat pasangan saya teringat seorang teman dari amsa SMA tersebut, yang untuknya adalah seorang pembaca buku yang baik dan cukup terobsesi pada seorang penulis berinisal SGA. Jujur, hanya beberapa potong ingatan muncul ketika membicarakannya. Tapi saya pun mengingatnya sebagai tandem membaca buku pasangan saya semasa di SMA. Pilihan ruangnya yang sangat sederhana menghadirkan kenyamanan yang mungkin tak mudah ditemukan di tengah hadirnya gerai kopi komunal-industrialis-kekinian yang membanjiri kota Jogja beberapa tahun belakangan. Gambaran ruang ini tepat seperti apa yang aku ingat atas seorang teman dari SMA ini. Sederhana, dan tentu saja nyaman untuk berada di sekitarnya, khususnya dengan berbagai cerita yang tak jarang keluar dari mulutnya selepas ia membaca sebuah buku.

Dia sudah tak lagi benar-benar berada dalam lingkar pertemanan saya hari ini namun jejaknya masih terlihat. Tepat ketika kami mengingatnya, pasangan saya pun menguhubunginya sambil lalu. Mungkin, ketika jejak itu ditemukan untuk membawa seorang teman yang hilang tertelan waktu untuk kembali. Mungkin sementara, mungkin dalam waktu yang lebih panjang. Tidak ada yang tahu pasti namun untuk kami saat itu, alarm itu layak untuk dicoba, setidaknya hanya untuk bertegur-sapa.

*Sepanjang kami menghabiskan segelas kopi hitam Gayo Wine, es kopi susu Toembak Tjutjukan yang segar dan beraroma rempah, dan seporsi Kasepo, ketela goreng bertabur keju, kami tak berhenti membahas seorang teman kami tersebut, dan tentu saja kehidupan masa SMA. Kehidupan yang mungkin sudah terlampau jauh dari kehidupan kami saat ini.

 

Dongeng Kopi

Jl. Grogolan – Puntuk, Ngemplak, Jogja

08.00 – 00.00 WIB

Buat toko online cuma 20 detik! Hanya Rp 99ribu/bulan. Coba sekarang GRATIS 15 hari. Kunjungi Jejualan Jasa Pembuatan Toko Online.

Cerita-Cerita dalam Sebuah Gerai Kopi: Dongeng Kopi

(Dito/DISKON.com)


Lokasi:

Nama Resto : Dongeng Kopi

Alamat :Jl. Grogolan – Puntuk, Ngemplak, Jogja



Harga Per Porsi makan dan minum : Rp 25.000,-

Jam Operasional : 08.00 – 00.00 WIB

Rating :

Latitude: Longitude:

Tags : Kuliner, Jogja, Nongkrong, Kopi, Coffee, Manual Brew


Komentari kuliner ini


© 2013 MakanJogja.com | Wisata Kuliner Jogja | Kontak Tim Makanjogja | hosted by IDwebhost Page loaded in 0.0672 second.