Wisata Kuliner Jogja

Wisata Kuliner Jogja

Home » Cafe

Cerita-Cerita dalam Sebuah Gerai Kopi: Ketemu

Cerita-Cerita dalam Sebuah Gerai Kopi: Ketemu Jogja

Saya bertemu dua orang mahasiswa yang baru saja lulus dari studi mereka di bidang film. Saya tidak datang untuk membuat film bersama mereka, hanya kebetulan saja salah satu diantara mereka adalah teman baik saya. Layaknya pertemuan anak muda pada umumnya, kami memilih gerai kopi bernama Ketemu Coffee sebagai lokasi pertemuan.

Teman baik saya ini sedang melakukan sebuah proses produksi film bersama seorang teman yang dibawanya. Kebetulan, saya penasaran dengan rencana maupun cerita dari film tersebut. Karena tahap pembuatan film ini masih di tahap yang cukup awal, kehadiran saya rupanya belum terlambat. Masih banyak pembicaraan yang bisa saya ikuti alurnya. Teman saya mulai menceritakan secara sekilas tentang cerita dari film yang akan dibuatnya.Ia membuka cerita tersebut dengan bertanya pada saya apakah saya pernah mencoba membicarakan hal-hal traumatis yang dialami orangtua saya ketika pergolakan politik terjadi di Indonesia, khususnya pergolakan politik yang terjadi 54 tahun yang lalu. Saya terdiam mendengar pertanyaan tersebut. Sedikit bingung namun juga berhasil menimbulkan perasaan penasaran karena memang pembicaraan semacam itu belum pernah saya lakukan dengan orangtua saya.

Melihat kebingungan saya, ia pun melanjutkan dengan mengungkapkan pandangannya terhadap situasi kecanggungan saya. Ia berkata jika pembicaraan seperti yang ia tanyakan tadi sangat wajar untuk tidak terjadi di dalam keluarga. Bahkan, untuknya tidak jarang jika pembicaraan yang cukup ideologis di dalam ruang keluarga kerap hadir sebagai sesuatu yang didesain, tidak hadir secara natural. Ada pilihan kata atau kalimat yang rasanya tak bisa keluar secara alami ketika membicarakan hal-hal seperti ini bersama keluarga. Saya mengamini pandangan ini. Tak ada yang alami dari pembicaraan tentang hal ini di dalam keluarga. Pembuka percakapan ini cukup mengejutkan, dan selanjutnya pun turut memberi penjelasan bagaimana pertanyaan semacam tersebut ditanyakan olehnya. Untuknya, ada hal-hal yang terhenti ketika pengalaman traumatis khususnya terkait peristiwa politik tidak dibicarakan di tengah keluarga. Ada cerita yang terputus, yang mungkin membuat generasi berikutnya akan gagap ketika mengalami situasi yang sama.

Mendengar penjelasan darinya, saya kembali terkejut. Bukan saja pilihan topik yang ingin ia bahas melalui filmnya namun juga melihat bagaimana anak muda berusia tak lebih dari 25 tahun ini mencoba membicarakan sesuatu yang cukup penting meski secara waktu cukup jauh terpaut dari peristiwa tersebut. Saya berusia nyaris 10 tahun diatasnya, dan saya langsung merasa sedikit gagal melihat sejarah ketika mendengar ceritanya yang bergumul dengan sejarah dari sudut pandang anak muda.

*Saya hanya mampu mendengarkan tanpa bereaksi. Untunglah Dua gelas es kopi susu, dan segelas latte mampu menjadi pelampiasan saya untuk melemparkan perasaan bingung saya. Suasananya yang cukup teduh dan luar ruang pun berhasil menghadirkan suasana yang membuat saya tetap nyaman dan tidak kebosanan.

 

Ketemu

Jl. Mangkuyudan, Jogja

10.00 – 23.00 WIB

Buat toko online cuma 20 detik! Hanya Rp 99ribu/bulan. Coba sekarang GRATIS 15 hari. Kunjungi Jejualan Jasa Pembuatan Toko Online.

Cerita-Cerita dalam Sebuah Gerai Kopi: Ketemu

(Dito/DISKON.com)


Lokasi:

Nama Resto : Ketemu Coffee

Alamat :Jl. Mangkuyudan, Jogja



Harga Per Porsi makan dan minum : Rp 25.000,-

Jam Operasional : 10.00 – 23.00 WIB

Rating :

Latitude: Longitude:

Tags : Kuliner, Jogja, Nongkrong, Kopi, Coffee, Manual Brew


Komentari kuliner ini


© 2013 MakanJogja.com | Wisata Kuliner Jogja | Kontak Tim Makanjogja | hosted by IDwebhost Page loaded in 0.0655 second.