Cerita-Cerita dalam Sebuah Gerai Kopi: Kopi Hagia
Waktu libur lebaran adalah waktunya berkumpul bersama keluarga. Meski terkadang melelahkan namun ada beberapa orang saudara jauh yang sebegitu akrabnya sampai-sampai membuat saya menginginkan untuk bertemu, dan lebaran adalah waktu yang tepat untuk melepaskan kerinduan-kerinduan semacam itu.
Pada lebaran kali ini, seorang kerabat yang begitu akrab tersebut datang ke Jogja. Kesempatan itu tentu membuat kami bertemua beberapa kali di beberapa tempat. Tempat terakhir yang kami pilih sebagai tempat perjumpaan adalah Kopi Hagia, sebuah gerai kopi yang terletak tak jauh dari rumah kami berada. Awalnya, kami berputar-putar kota Jogja untuk mencari gerai kopi untuk mengobrol namun karena bingung kami memutuskan untuk berbalik arah menuju rumah. Nyaris di ujung akhir perjalanan tersebutlah kami memutuskan sedikit berbelok dan berhenti di gerai kopi tersebut.
Awalnya, kami hanya memesan tiga jenis minuman untuk menemani obrolan kami malam tersebut. Ia memesan segelas segelas Regame, sedangkan saya memesan segelas Spuculaas, dan Es Kopi Susu Palma. Selepas memesan, kami pun duduk, dan ia mulai bercerita tentang kebingungannya antara mulai menabung untuk membangun rumah atau melakoni impiannya untuk mengunjungi beberapa negara di Eropa-Amerika. Kedua pilihan ini memang selalu membayangi kehidupan-kehidupan anak muda masa kini. Saya tak bisa menjawab karena saya tak pernah berada di posisi tersebut. Saya belum mampu mencicil rumah, di saat yang sama saya tak tertarik melakukan perjalanan-perjalanan wisata yang pada akhirnya sama mahalnya dengan membayar cicilan rumah. Saya tidak tahu. Pertanyaan yang ia ajukan lebih terlihat sebagai upaya ia untuk meyakinkan diri sendiri. Jawaban dari saya sederhana; Jika kamu menginginkan bepergian, lakukan saja namun jangan lupa untuk belajar dan bersenang-senang agar di akhir hari, semua perasaan senang, pengalaman, dan hal-hal lainnya yang hanya dapat ditemui dengan melakukan perjalanan dapat bermanc=faa
Jawaban saya sederhana, dan ia pun sudah memikirkannya namun belum memutuskan. Saya tak tahu banyak tentang perjalanan namun yang saya tahu adalah jika setiap orang menginginkan rumah, baik untuk tinggal maupun untuk pulang. Hal ini kemudian menjadikan rumah selalu prioritas meksipun keinginan, kebutuhan, dan gempuran media sosial tak terhindarkan.
*Kehidupan saya yang cenderung datar dan tak mengalami banyak pilihan membuat saya lebih banyak terdiam. Sesekali saya menertawakan kalimat-kalimat kami sendiri ataupun sesekali saling mendengarkan sembari meminum minuman-minuman kami yang didominasi rasa-rasa biskuit yang lezat dan akrab di lidah.
Kopi Hagia
Jl. Nusa Indah, Condong Catur, Jogja
10.00 – 22.00 WIB
Buat toko online cuma 20 detik! Hanya Rp 99ribu/bulan. Coba sekarang GRATIS 15 hari. Kunjungi Jejualan Jasa Pembuatan Toko Online.
Cerita-Cerita dalam Sebuah Gerai Kopi: Kopi Hagia
(Dito/DISKON.com)
Lokasi:
Nama Resto : Kopi Hagia
Alamat :Jl. Nusa Indah, Condong Catur, Jogja
Harga Per Porsi makan dan minum : Rp 25.000,-
Jam Operasional : 10.00 – 22.00 WIB
Rating :
Latitude: | Longitude: |
Tags : Kuliner, Jogja, Nongkrong, Kopi, Coffee, Manual Brew, Regal. Spekulas
Komentari kuliner ini