Cerita-Cerita dalam Sebuah Gerai Kopi: Le Mindoni
Melihat kota Jogja hari ini adalah melihat kota Jogja yang dipenuhi dengan bangunan-bangunan dengan beraneka bentuk. Jika melihat bagaimana Jogja digambarkan dalam kartu pos ataupun foto-foto di Instagram, ada perasaan yang seragam, dan nostalgis sedangkan apa yang sehari-hari saya lihat sebagai penghuni kota ini, ada keragaman yang baru-baru ini muncul, khususnya melalui kafe-resto yang bermunculan di kota ini.
Saya mengunjungi sebuah gerai bernama Le Mindoni. Ia tak hanya menyajikan kopi namun juga berbagai makanan dari yang ringan hingga yang berat. Semua tertata dan tersaji dengan cantik. Bangunan ini mengambil bentuk yang menyerupai bangunan di Prancis. Setidaknya begitu yang saya ketahui melalui berbagai detail yang hadir di dalamnya. Tiba-tiba saya teringat tentang seorang teman, yang kerap berburu foto di bangunan atau area yang untuknya cocok untuk masuk ke dalam akun Instagram-nya. Kami pernah berbicara panjang lebar tentang hal ini, yang kemudian membuat saya, yang kebetulan tak akrab dengan media sosial pun perlahan memahami.
Ia menjelaskan bagaimana ia memilih dan berburu tempat-tempat baru yang indah. Untuknya, ada pencapaian tertentu ketika ia berhasil hadir di ruang yang asing dan tidak diketahui keberadaan sebelumnya. Mungkin untuknya, ia ad pualah penjelajah yang menaklukan daerah baru. Ia yang menandai, dan orang berikutnya adalah pengikutnya. Ia menjelajahi dari satu ruang ke ruang lainnya., mulai dari pemandangan sawah dengan jembatan rotan di tengahnya hingga ke sebuah kafe yang dihias dengan kaca-kaca tembus pandang yang menyerupai rumah kaca. Untuknya, perjuangan untuk mendapatkan foto-foto ini patut diperjuangkan meski sesekali ia menyampaikannya dengan sedikit malu-malu pada saya. Bahkan, tak jarang ia harus meminta ijin orang-orang di sekitarnya untuk menyingkir demi tercapainya sebuah foto yang sesuai dengan standar keindahannya.
Saya pun kembali ke dunia nyata, sebuah kafe dimana saya berada saat itu. Saya pun kembali memperhatikan detil artistik maupun cara menyajikan makanannya. Saya pun merasa apa yang hadir di dalam ruang ini terasa mengundang untuk ditaklukkan. Mengundang para penjelajah untuk mendatanginya dan menaklukkan dengan cara menghadirkan foto terindah yang pernah dibuat di dalam ruang tersebut. Logika yang sebenarnya serupa namun tak sama,
*Pikiran saya tenggelam dalam usaha saya memahami logika para pemburu foto yang membuat saya merasa tertinggal. Keterbuaian saya pada pikiran saya sendiri membuat saya tak sadar jika satu porsi rice bowl, café latte, dan red velvet cake di hadapan saya berangsur menghilang.
Buat toko online cuma 20 detik! Hanya Rp 99ribu/bulan. Coba sekarang GRATIS 15 hari. Kunjungi Jejualan Jasa Pembuatan Toko Online.
Cerita-Cerita dalam Sebuah Gerai Kopi: Le Mindoni
(Dito/DISKON.com)
Lokasi:
Nama Resto : Le Mindoni
Alamat :Jl. Kranggan, Jogja
Harga Per Porsi makan dan minum : Rp 30.000,-
Jam Operasional : 08.00 – 24.00 WIB
Rating :
Latitude: | Longitude: |
Tags : Kuliner, Jogja, Kopi, Coffee, Nongkrong, Cafe Latte, Ricee Bowl, Red Velvet
Komentari kuliner ini