Wisata Kuliner Jogja

Wisata Kuliner Jogja

Home » Cafe

Cerita-Cerita dalam Sebuah Gerai Kopi: Loepa Lelah

Cerita-Cerita dalam Sebuah Gerai Kopi: Loepa Lelah Jogja

Hari Minggu adalah hari yang dinanti. Hari tersebut seolah menjadi perayaan sekaligus jeda diantara kesibukan yang semakin lama semakin rapat tanpa menyisakan ruang diantaranya. Meski begitu, pada hari yang dianggap jeda ini, justru orang akan berusaha memenuhi tanggung jawab sosialnya, entah pada keluarga atau teman, yang terkadang menyita energi yang sama besarnya.

Minggu pukul 16.00 WIB, saya bertemu dengan seorang teman. Ia datang dengan wajah yang tampak lelah meski hari tersebut adalah hari libur. Sebelum ia duduk, ia memutuskan untuk memesan segelas Ice Cappuccino untuk mendinginkan dirinya. Saya, sudah duduk dengan Japanese brew yang dingin dan bersiap mendengar penyebab wajahnya yang tampak kelelahan tersebut. Wajah yang umumnya ditemui pada hari-hari kerja. Ia pun duduk, saya pun mulai menanyakan perihal aktivitasnya di hari libur kali ini. Dengan cepat ia pun menyambar pertanyaan saya dengan keluh-kesahnya tentang kehabisan energi dan waktu, khususnya di hari Minggu. Hari yang ia nantikan untuk beristirahat ataupun memenuhi hasrat dia.

Ia merasa kelelahan karena ia merasa terbebani dengan beberapa hal yang mendadak harus ia lakukan di hari liburnya, yang untuknya terkadang bisa ditunda. Beberapa diantaranya adalah pertemuan keluarga, arisan keluarga, kondangan, dan beberapa lainnya. Sudah dua bulan ini ia kehabisan hari Minggunya karena pagi selalu datang terlalu cepat. Jadwalnya dimulai layaknya hari kerja, dan tak jarang jadwal tersebut berakhir di jam yang sama dengan jam pulang kantornya. Ia merasa kehilangan waktu untuk dirinya. Dari seluruh ceritanya, ia berulang kali mencoba menjelaskan jika tak ada yang salah dengan keluarganya atau hubungannya dengan keluarganya hanya saja ia merasa kehilangan dirinya. Ia senang bertemu keluarganya hanya saja jadwal mingguan ini berubah menjadi tuntutan. Meski saya lebih bisa menikmati apa yang ia keluhkan bukan berarti hal tersebut bisa diterapkan padanya. Saya pun mencoba menanggapinya dengan ucapan yang simpatik dan sedikit menghiburnya. Kami pun mulai membicarakan hal-hal ringan lain, seperti sebuah film tentang makanan yang sedang banyak dibicarakan.

Dengan perlahan ia pun turut mengubah topik pembicaraannya. Meski tampak masih ada sisa-sisa yang ingin ia bicarakan, ia memutuskan untuk menyimpannya sendiri. Kami pun mencoba membicarakan hal-hal yang ringan, yang akan membantu kami melupakan akan tibanya hari Senin dalam waktu kurang dari 12 jam. Senja telah nampak. Tanpa sadar keindahannya membuat kami sadar untuk segera menikmatinya. Kami pun memutuskan untuk pulang, dan menikmati senja di hari Minggu untuk kami masing-masing.

*Segelas Japanese Brew dan Ice Cappuccino berhasil menurunkan hawa panas sore itu, dan tentunya membuat kepala yang panas menjadi lebih dingin. Sesaat sebelum pulang, saya pun memesan segelas café latte, yang saya bawa pulang untuk saya nikmati sebelum hari berganti.

 

Buat toko online cuma 20 detik! Hanya Rp 99ribu/bulan. Coba sekarang GRATIS 15 hari. Kunjungi Jejualan Jasa Pembuatan Toko Online.

Cerita-Cerita dalam Sebuah Gerai Kopi: Loepa Lelah

(Dito/DISKON.com)


Lokasi:

Nama Resto : Loepa Lelah

Alamat :Jl. Perumnas Mundu Saren, Jogja

Harga Per Porsi makan dan minum : Rp 25.000,-

Jam Operasional : 10.00 – 01.00 WIB

Rating :

Latitude: Longitude:

Tags : Kuliner, Jogja, Kopi, Coffee, Nongkrong, Es kopi susu, single origin


Komentari kuliner ini


© 2013 MakanJogja.com | Wisata Kuliner Jogja | Kontak Tim Makanjogja | hosted by IDwebhost Page loaded in 0.0656 second.