Wisata Kuliner Jogja

Wisata Kuliner Jogja

Home » Cafe

Cerita-Cerita dalam Sebuah Gerai Kopi: Mathonos

Cerita-Cerita dalam Sebuah Gerai Kopi: Mathonos Jogja

Minggu ini adalah minggu yang cukup keras. Terlalu banyak berita buruk datang dari berbagai sisi. Media sosial terus-menerus memberitakan hal-hal buruk, yang tentu saja membuat pikiran semua orang terganggu olehnya. Ada yang terganggu karena memang berita seperti kebakaran hutan, kekerasan, dan berita buruk lainnya adalah kenyataan yang membangunkan mereka dari mimpi-mimpi indah. Di saat yang sama, ada orang-orang yang terganggu oleh pemberitaan tersebut karena merasa tak berdaya melihat keruntuhan peradaban.

Saudara saya adalah salah satu orang yang merasa begitu terganggu atas ketidakberdayaannya. Hingga ia memilih untuk bertemu dengan saya di sebuah gerai kopi bernama Mathonos. Segelas es kopi susu, latte, atau es krim adalah menu-menu yang untuknya menenangkan atau setidaknya memberi sedikit kenyamanan. Suasana yang steril dari gerai kopi ini pun turut menenangkan dirinya setelah berhari-hari bergelut dengan ketidakteraturan di pekerjaan harian yang ia hadapa setiap hari. Kami bertemu pada pukul 16.00 WIB, waktu dimana segala hiruk-pikuk kerja kantoran sudah selesai namun di saat yang sama butuh tambahan energi. Untuk itu, ketiga menu minuman favorit saudara saya pun menjadi pesanan wajib demi ketenangan jiwa-jiwa yang lelah.

Ia pun mulai bercerita betapa hancurnya diri dia melihat kehancuran hutan-hutan dalam skala yang luar biasa massif sedangkan dirinya sebagai individu tak bisa berbuat banyak untuk lingkungan. Ia hanya mampu untuk mengurangi penggunaan plastik saja, dan ia langsung merasa hancur ketika melihat betapa besarnya kemampuan industri menghancurkan lingkungan secara massif dan efektif di saat ia hanya mampu berusaha mengurangi penggunaan kantong plastik dan sedotan plastik. Ia merasa apa yang dilakukannya tidak akan pernah sebanding, bahkan ketika itu dilakukan 100.000 orang dalam waktu bersamaan pun tidak sebanding dengan massifnya hutan-hutan yang terbakar di Indonesia, ataupun Brazil. Saya bisa melihat kecemasan dan kemarahan di wajahnya. Saya pun merasa tak berdaya atas segala hal yang terjadi namun satu-satunyaharapan adalah menyalakan lilin dalam kegelapan tanpa perlu tahu sejauh apa ia dapat menerangi kegelapan.

 

Setelah ia berbicara cukup panjang, kami pun berhenti. Kami berada di antara kelelahan dan memberikan momen untuk diri sendiri demi ketenangan jiwa. Entah apakah dalam diam tersebut, masing-masing dari kami menemukan jawaban atau ketenangan. Tatapan kami cukup kosong, dan gerakan kami melambat setiap kali kami mengangkat gelas untuk meminum minuman kami, atau sekedar memakan potongan pisang bersalut coklat yang telah kami pesan.

*Kami menenangkan diri dengan minuman-minuman yang biasa kami minum untuk menenangkan atau menyamankan diri. Tak ada yang salah dengan es kopi susu, latte, atau affogato ini. Rasanya sama dengan minuman-minuman serupa yang biasa kami pesan. Begitu pula dengan gerai kopi minimalis yang cukup lapang ini, tak ada yang salah dengan keberadaannya. Mungkin, berita-berita ini begitu buruk hingga kami nyaris tak lagi bisa menikmati apapun yang biasanya kami nikmati dalam keseharian.

 

Mathonos Coffee

Santre (Utara STM Pembangunan), Mrican, Jogja

08.00 – 24.00 WIB

Buat toko online cuma 20 detik! Hanya Rp 99ribu/bulan. Coba sekarang GRATIS 15 hari. Kunjungi Jejualan Jasa Pembuatan Toko Online.

Cerita-Cerita dalam Sebuah Gerai Kopi: Mathonos

(Dito/DISKON.com)


Lokasi:

Nama Resto : Mathonos Coffee

Alamat :Santre (Utara STM Pembangunan), Mrican, Jogja



Harga Per Porsi makan dan minum : Rp 30.000,-

Jam Operasional : 08.00 – 24.00 WIB

Rating :

Latitude: Longitude:

Tags : Kuliner, Jogja, Nongkrong, Kopi, Coffee, Manual Brew


Komentari kuliner ini


© 2013 MakanJogja.com | Wisata Kuliner Jogja | Kontak Tim Makanjogja | hosted by IDwebhost Page loaded in 0.0669 second.