Wisata Kuliner Jogja

Wisata Kuliner Jogja

Home » Cafe

Cerita-Cerita dalam Sebuah Gerai Kopi: Notorosso

Cerita-Cerita dalam Sebuah Gerai Kopi: Notorosso Jogja

Salah satu hal yang menurut saya memperlihatkan percepatan waktu yang tak terbendung adalah hidup matinya gerai-gerai kopi di kota Jogja. Seorang teman baik, tiba-tiba mengumumkan bahwa gerai kopi yang telah ia kelola bersama teman-temannya selama dua tahun akan ditutup. Entah untuk selamanya atau untuk sementara.

Pengumuman yang ia buat cukup dingin namun perasaan sedih memang tak terhindarkan. Ada sedikit perasaan sedih yang saya tangkap ketika membaca pengumuman tersebut. Saya pun mengirimkan pesan singkat kepadanya tak lama setelah membaca pengumuman tersebut. Ia senang, ia menjawab pesan singkat saya dengan ajakan untuk bertemu. Tentu tidak di gerai kopinya karena gerai kopinya sedang membereskan diri sebelum akhirnya sepenuhnya tutup. Ia mengajak saya ke sebuah gerai kopi bernama Notorosso. Saya pun mengiyakan ajakan tersebut, dan akhirnya kami bertemu di gerai kopi yang cukup asri, nyaman, dan cukup terbuka. Saya memilih duduk di area belakang, yang berhadapan dengan halaman tengah gerai kopi ini. Ia datang sembari melambaikan tangannya. Saya berdiri menyambutnya, dan kami memutuskan memesan terlebih dahulu sebelum akhirnya duduk.

Setelah memesan, kami duduk. Ia mulai bercerita tentang hal-hal yang sempat saya tanyakan melalui pesan singkat saya. Ia memulai ceritanya dengan sebuah kalimat yang cukup membuat saya tenang namun sedikit terkejut. “Mungkin memang sudah saatnya kami berubah bentuk, dan mungkin juga keberadaan kami hanya pas pada waktu dan situasi dua tahun itu saja”, ceritanya membuka percakapan kami. Dari kalimatnya, sepertinya ia tidak berniat untuk melanjutkannya. Dugaan saya benar, ia melanjutkannya bahwa ia sempat memikirkan untuk memindahkan namun seketika itu juga muncul apakah mungkin untuk memindahkan sesuatu ketika hal tersebut sudah terikat pada ruangnya. Hal tersebut untuknya tidak mungkin. Semua hal terkait gerai kopinya tak bisa dilepaskan dari romantisme ruangnya, dan keduanya membuatnya tak mungkin dipisahkan atau dihadirkan hanya satu bagian saja. Saya memahami romantisme tersebut meski ada sedikit perasaan ingin mendengarnya tetap memperjuangkan gerai kopinya dan melanjutkannya di tempat lain. Ia hanya tersenyum sembari meminum segelas cappuccino-nya yang sepertinya sudah mulai dingin meski tak sedingin es kopi susu yang saya minum.

Kami berbicara panjang lebar. Dari bagaimana ia memulai perjalanannya di dunia kopi hingga akhirnya memberanikan diri membuat gerainya sendiri, dan berakhir dengan menutupnya. Ia akhirnya menutup semua cerita hari itu dengan menyebut jika ditutupnya gerai kopinya mungkin adalah petunuk agar dia memulai sesuatu hal yang baru, yang mungkin tidak ada di kota ini. Sedikit sedih namun hal tersebut mungkin ada benarnya. Saatnya untuk bergerak, dan mencari kemungkinan baru.

*Mendengarkan ceritanya membuat saya tanpa sadar telah menghabiskan dua gelas kopi saya, dan sepotong roti croissant yang telah saya pesan sejak awal. Kopi-kopi ini menjadi teman yang tepat untuk mendengarkan cerita teman saya dan perjalanannya di dunia kopi.

 

Notorosso

Jl. Yudhistira, Sariharjo, Ngaglik, Jogja

10.00 – 24.00 WIB

Buat toko online cuma 20 detik! Hanya Rp 99ribu/bulan. Coba sekarang GRATIS 15 hari. Kunjungi Jejualan Jasa Pembuatan Toko Online.

Cerita-Cerita dalam Sebuah Gerai Kopi: Notorosso

(Dito/DISKON.com)


Lokasi:

Nama Resto : Notoroso

Alamat :Jl. Yudhistira, Sariharjo, Ngaglik, Jogja



Harga Per Porsi makan dan minum : Rp 25.000,-

Jam Operasional : 10.00 – 24.00 WIB

Rating :

Latitude: Longitude:

Tags : Kuliner, Jogja, Kopi, Coffee, Nongkrong, Es kopi susu, single origin


Komentari kuliner ini


© 2013 MakanJogja.com | Wisata Kuliner Jogja | Kontak Tim Makanjogja | hosted by IDwebhost Page loaded in 0.0655 second.