Cerita-Cerita dalam Sebuah Gerai Kopi: Pawon X Kopi Negri
Hari sudah sore ketika kami akhirnya bertemu. Setelah perundingan cukup panjang tentang waktu dan tempat untuk pertemuan kali ini, akhirnya kami menyepakati untuk bertemu di sebuah gerai kopi yang berkolaborasi dengan gerai makan, Pawon X Kopi Negeri. Ia menginginkan segelas kopi yang menjanjikan sedangkan saya menginginkan makan malam yang cukup lezat. Akhirnya, tempat yang berlokasi tepat di jantung kota Jogja inilah yang berhasil menjadi ujung akhir dari perundingan panjang kami.
Untuk ukuran orang yang hidup dalam satu kota, kami sudah lama tidak bertemu. Setidaknya empat bulan berturut-turut kami tidak pernah bertemu. Bahkan, saat dimana orang merayakan kebersamaan seperti bulan puasa ataupun Idul Fitri pun kami tak bertemu. Kami duduk sembari membicarakan tentang keputusan-keputusan untuk berpisah. Tidak, sebagai teman kami tidak memutuskan untuk berhenti berteman namun kami membicarakan pengalaman kami ketika memutuskan untuk tidak berhubungan lagi dengan seseorang. Saya memulai percakapan hari itu dengan sapaan sederhana, yang mengungkapan kelegaan karena akhirnya pertemuan ini terjadi. Ia menyetujuinya namun dengan serentetan cerita tentang pengalamannya baru-baru ini yang menurutnya cukup berat. Ia memutuskan untuk tidak menghubungi seorang teman dekatnya yang sudah ia kenal setidaknya selama 15 tahun.
Saya sedikit kaget namun tidak heran. Untuk saya pribadi pertemanan tak berbeda dari pacaran. Hubungan tersebut juga memerlukan kesepakatan. Meski enggan untuk mengakui namun akhirnya teman saya malam itu menyepakatinya. Ia merasa terlalu terbawa perasaan ketika teman dekatnya tersebut terlihat tidak menginginkan hubungan pertemanan mereka. Di saat yang sama, teman saya ini pun merasa sedang tidak sanggup menghadapi perasaan-perasaan seperti itu. Jalan keluarnya adalah ia memutuskan untuk tak menghubungi lagi temannya tersebut. Dari penjelasannya, ia berkata jika kesibukan mereka tak pernah membuat mereka terpisah namun perasaan tidak diinginkan yang berlarut dan pertanyaan-pertanyaan yang mengitari perasaan ini membuatnya harus berhenti dari hubungan pertemanan yang perlahan memberatkannya.
Cerita darinya membuat saya teringat kembali masa awal kuliah saya dimana saya pernah memutuskan hubungan pertemanan dari teman dekat saya semasa SMA. Saat itu saya merasakan hal yang kurang lebih serupa. Pertanyaan saya saat itu adalah apakah saya perlu mempertahankan pertemanan yang sepertinya hanya diinginkan oleh saya saja. Pertanyaan sederhana ini membuat saya tidak lagi marah namun menjadi dingin. Begitu dingin hingga tidak ada lagi perasaan apapun, bahkan ketika bertemu dengannya. Mungkin, kami pun harus saling memperkenalkan diri sekali lagi jika ingin mengenal satu sama lain.
*Tiga jam pembicaraan ini membuat saya lupa atas rasa lapar saya. Meski hanya ditemani segelas kopi susu, seteko wedang uwuh, dan sepiring pisang goreng berhasil menemani kami, dan membuat saya merasa cukup terpuaskan dan tak lagi lapar.
Pawon X Kopi Negeri
Jl. H. Agus Salim, Notoprajan, Jogja
10.00 – 24.00 WIB
Buat toko online cuma 20 detik! Hanya Rp 99ribu/bulan. Coba sekarang GRATIS 15 hari. Kunjungi Jejualan Jasa Pembuatan Toko Online.
Cerita-Cerita dalam Sebuah Gerai Kopi: Pawon X Kopi Negri
(Dito/DISKON.com)
Lokasi:
Nama Resto : Pawon X Kopi Negri
Alamat :Jl. H. Agus Salim, Notoprajan, Jogja
Harga Per Porsi makan dan minum : Rp 25.000,-
Jam Operasional : 10.00 – 24.00 WIB
Rating :
Latitude: | Longitude: |
Tags : Kuliner, Jogja, Nongkrong, Kopi, Coffee, Manual Brew, Wedang Uwuh, Pisang Goreng
Komentari kuliner ini