Wisata Kuliner Jogja

Wisata Kuliner Jogja

Home » Cafe

Cerita-Cerita dalam Sebuah Gerai Kopi: Ruang Rasa

Cerita-Cerita dalam Sebuah Gerai Kopi: Ruang Rasa Jogja

Seorang teman datang tiba-tiba. Pada suatu pagi, ia berdiri dan mengetuk pintu rumah tanpa berkabar sebelumnya. Saya mendengar ketukannya dan menghampiri pintu depan. Setelah dibukakan pintu untuknya, ia langsung meminta saya berganti baju untuk kemudian menemaninya meminum kopi di sebuah gerai bernama Ruang Rasa yang tak terlalu jauh dari rumah tinggal saya.

Entah masih mengantuk atau terlalu kaget dengan kehadirannya yang tiba-tiba itu, saya pun menyetujui ajakannya begitu saja. Dalam waktu sekejap pakaian saya telah berganti, wajah saya telah terbasahi untuk menyegarkan wajah namun pikiran saya masih mengambang. Terombang-ambing di tengah keputusan yang saya buat sekenanya, dan kebingungan atas kehadiran yang mendadak dari teman saya. Kami berboncengan mengendarai motor. Ia di depan, dan saya pasrah duduk di belakang. Kami tiba dalam waktu yang singkat. Kami masuk ke dalam gerai berbalut kaca tersebut. Sebelum menjelaskan alasannya mengajak saya pergi pagi ini, ia meminta saya untuk memesan minum terlebih dahulu. Satu gelas kopi hitam yang diracik dengan metode V60, satu flat white, dan satu es Americano menjadi teman mengobrol pagi tersebut. Saya pun menyempatkan untuk mencicipi flat white saya sebelum mendengarkan cerita ataupun alasan dia pagi itu.

“Saya ingin merasakan jatuh cinta lagi”, katanya sembari menuangkan kopi hitamnya dan meminumnya perlahan.

Saya terkejut dan bingung. Terkejut karena kata-kata itu terlalu lugas, dan tanpa basa-basi sebagai kalimat pembuka hari. Bingung harus bereaksi seperti apa. Ia seseorang yang telah berkeluarga cukup lama dan semuanya tampak baik-baik saja. Melihat muka saya yang bingung, ia pun langsung melanjutkannya dengan penjelasan lebih lanjut dimana ia hanya lupa rasanya jatuh cinta namun bukan berarti ia ingin meninggalkan keluarganya. Ia menyebutnya sebagai mid-life crisis yang datang terlalu dini. Prematur. Ia merasa apa yang ia rasakan kini hanyalah sederet tanggung jawab dan rutinitas sehari-hari. Tidak ada perasaan menggebu-gebu, cemburu, ataupun berbunga-bunga. Datar. Jatuh cinta menurutnya menghadirkan perasaan-perasaan tersebut. Naik turun tidak karuan, penuh kecemasan namun juga penuh desir-desir bahagia. Saya paham perasaan-perasaan tersebut namun saya tetap tidak memahami bagaimana bereaksi atas ceritanya. Saya jauh lebih muda, jauh dari pengalaman hidup yang telah ia lewati. Hal yang saya lakukan hanyalah sedikit becanda sembari meminum kedua kopi pesanan saya. Setelah panjang lebar bercerita, ia pun menutupnya dengan sebuah pernyataan dimana mungkin cara terbaik untuk mengungkapkan kegelisahannya adalah dalam bentuk tulisan. Entah cerpen, puisi, atau bahkan lagu. Saya pun mengangguk, dan pembicaraan pun berakhir.

*Flat white dan es Americano pesanan saya pagi itu membantu saya untuk segera mendapatkan kesadaran di pagi hari, dan tentunya sangat membantu saya melewati pembicaraan yang membuat saya merasa canggung sepanjang waktu.

Buat toko online cuma 20 detik! Hanya Rp 99ribu/bulan. Coba sekarang GRATIS 15 hari. Kunjungi Jejualan Jasa Pembuatan Toko Online.

Cerita-Cerita dalam Sebuah Gerai Kopi: Ruang Rasa

(Dito/DISKON.com)


Lokasi:

Nama Resto : Ruang Rasa

Alamat :Sagan (utara Galeria Mall), Jogja

Harga Per Porsi makan dan minum : Rp 25.000,-

Jam Operasional : 08.00 – 24.00 WIB

Rating :

Latitude: Longitude:

Tags : Kuliner, Jogja, Kopi, Coffee, Nongkrong, Es kopi susu, single origin


Komentari kuliner ini


© 2013 MakanJogja.com | Wisata Kuliner Jogja | Kontak Tim Makanjogja | hosted by IDwebhost Page loaded in 0.0692 second.