Cerita-Cerita dalam Sebuah Gerai Kopi: Sepakat
Setidaknya sudah tiga sampai empat bulan kami tidak bertemu. Kami cukup dekat, pernah bekerja bersama namun sejak ia pindah ke nyaris ujung selatan kota Jogja, kami tak lagi mudah untuk bertemu. Faktor geografis dan kesibukan membuat kami tak bertemu hingga akhirnya ia berkesempatan untuk berada di sisi utara Jogja, tempat dimana saya tinggal.
Kami memilih untuk bertemu di sebuah gerai kopi bernama Sepakat Kopi, yang berlokasi di Seturan, Jogja. Pertemuan ini adalah usaha dia untuk menceritakan tentang kehidupan percintaannya yang tiba-tiba berubah. Ia berjanji akan menceritakannya setelah saya menanyakan terlebih dahulu melalui akun sosial media dimana ia saat itu menggunggah foto seorang perempuan yang tampak akrab dengannya. Hubungan pertemanan semacam kami, yang tak pernah bertemu namun saling bertegur sapa via media sosial adalah hubungan yang perlahan menjadi lazim di era ini. Sebagian besar orang sinis dengan hubungan pertemanan semacam ini sedangkan untuk kami hal ini biasa saja. Toh akhirnya jika waktu memungkinkan, kami selalu mencoba mencari cara untuk bertemu. Kini, kami sedang duduk berdua, ditemani segelas segelas cappuccino, kopi hitam, dan segelas es kopi susu, dan saling menceritakan kabar kami masing-masing.
Ia telah berjanji menceritakan kehidupan percintaannya, dan untuk itu, saya lebih banyak mendengarkan. Ia membukannya dengan cerita tentang keputusannya untuk berhenti pacaran dengan pacarnya yang sudah bersamanya sekitar tujuh tahun lamanya. Ia memutuskan untuk tak lagi berhubungan dengannya dengan alasan tak melihat masa depan bersamanya. Hal ini terdengar aneh namun sejujurnya hal-hal semacam ini kerap terjadi ketika hubungan semakin serius yang dalam hal ini kerap diartikan dengan pernikahan. Setelah memutuskan hubungan tersebut, ia pun baru mendengar jika selama ini pilihannya atas hubungan tersebut kerap dipertanyakan oleh keluarganya. Bahkan, tak jarang keluarganya enggan membahasnya dan memilih untuk diam. Untuknya, keputusan untuk berpisah adalah keputusan yang ia syukuri namun di saat yang sama ia menyayangkan karena mereka berdua terlambat menyadari ketidak-cocokan mereka karena mau tak mau hal ini akan menyakitkan untuk salah satu pihak karena hubungan mereka sudah hampir menikah.
Saya tak bisa berkomentar banyak tentang kehidupan percintaannya. Saya hanya mendengarkan dan meminum minuman-minuman yang ada di hadapan kami. Meski begitu, saya pribadi kerap mendengar cerita semacam ini. Konon, ada yang menyebutkan jika menjelang pernikahan, orang akan bertemu dengan hal-hal yang akan membuat mereka semakin yakin. Baik yakin untuk meneruskannya maupun yakin untuk menghentikannya. Terkadang, keputusan yang mendadak dan penuh drama memang harus dipilih untuk menghindari drama yang lebih panjang. Saya sendiri tidak tahu karena saya belum berada di posisi tersebut.
*Saya senang mendengar ceritanya yang jujur dan usahanya untuk menceritakan hal ini pada saya. Ia pun bercerita bahwa sekarang ia telah bersama seseorang yang telah direstui oleh keluarganya. Tak ada yang lebih menyenangkan dibanding mendengarkan cerita dengan happy ending dari seorang teman, yang ditemani dengan beberapa gelas kopi yang lezat.
Sepakat
Jl. Seturan Raya, Jogja
08.00 – 24.00 WIB
Buat toko online cuma 20 detik! Hanya Rp 99ribu/bulan. Coba sekarang GRATIS 15 hari. Kunjungi Jejualan Jasa Pembuatan Toko Online.
Cerita-Cerita dalam Sebuah Gerai Kopi: Sepakat
(Dito/DISKON.com)
Lokasi:
Nama Resto : Sepakat
Alamat :Jl. Seturan Raya, Jogja
Harga Per Porsi makan dan minum : Rp 25.000,-
Jam Operasional : 08.00 – 24.00 WIB
Rating :
Latitude: | Longitude: |
Tags : Kuliner, Jogja, Nongkrong, Kopi, Coffee, Manual Brew
Komentari kuliner ini