Cerita-Cerita dalam Sebuah Gerai Kopi: Tan Panama
Seorang teman baik akan menikah. Kabar tersebut dengan cepat mendapat sambutan kami, sekumpulan teman dekat yang biasa pergi bersama untuk menjajal kedai kopi-kedai kopi baru di kota ini. Kabar tersebut tentu langsung kami gunakan untuk berkumpul di sebuah kedai kopi bernama Tan Panama.
Mendengar kabar tersebut bukan hal yang mengejutkan untuk kami yang memang sudah tahu hubungan keduanya dan betapa seriusnya mereka merencanakan untuk mencapai jenjang tersebut. Di saat yang sama, perasaan bahagia tentu muncul seketika mendengar kabar tersebut secara resmi. Pertemuan kami di kedai kopi kali ini awalnya memang untuk mendengar cerita perencanaan pernikahan mereka namun ketika kami mendengar jika lokasi pernikahannya ada di salah satu pulau dengan potensi pariwisata, pembicaraan berbelok. Pembicaraan tentang rencana pernikahan perlahan bergeser menjadi rencana perjalanan liburan. Tiba-tiba telah terjadi pembagian tugas siapa yang mencari tiket dan siapa yang mencari hotel. Mendadak jarak yang dihitung tidak lagi dari penginapan ke lokasi pernikahan namun jarak penginapan ke pantai terdekat.
Calon pengantin wanita yang malam itu berada bersama kami justru lebih sibuk menjelaskan jarak ke pantai ataupun pantai mana yang terbaik ketimbang menjelaskan proses lamaran atau persiapan. Diantara sekumpulan teman selalu ada satu yang memang berbeda. Diantara kami yang berencana untuk menggunakan kesempatan kondangan ini sebagai liburan terselubung, ada seorang teman kami yang menggunakan kesempatan kondangan ini sebagai kesempatan untuk membuat diskusi kesenian dengan sebuah organisasi seni dari daerah tersebut. Rencana itu langsung diabaikan, dan dilupakan. Seolah tak ada yang mendukung karena mengganggu rencana liburan yang lainnya.
Malam itu, kabar gembira disambut dengan rencana yang menggembirakan lainnya. Semua kegembiraan seolah-olah direncanakan untuk saling terkait satu sama lain. Meski cerita tentang rencana pernikahan bergeser menjadi rencana perjalanan liburan, semua tak jadi soal. Semua bergembira, dan patut untuk dirayakan. Seperti hal-hal baik lainnya yang selalu perlu diteruskan ke orang lain, begitu juga kegembiraan.
*Malam itu kami merayakannya dengan segelas Ice Americano, Matcha Latte, Ice Coffee Regal, dan Cappuccino. Keempat minuman tersebut, serta suasana tenang dari gerai kopi ini menjadi teman dan latar perencanaan perjalanan liburan kami yang kurang matang namun penuh semangat ini.
Tan Panama
Sagan (di dalam Hotel Galuh Anindita), Jogja
15.00 – 24.00 WIB
Buat toko online cuma 20 detik! Hanya Rp 99ribu/bulan. Coba sekarang GRATIS 15 hari. Kunjungi Jejualan Jasa Pembuatan Toko Online.
Cerita-Cerita dalam Sebuah Gerai Kopi: Tan Panama
(Dito/DISKON.com)
Lokasi:
Nama Resto : Tan Panama
Alamat :Sagan (di dalam Hotel Galuh Anindita), Jogja
Harga Per Porsi makan dan minum : Rp 25.000,-
Jam Operasional : 15.00 – 24.00 WIB
Rating :
Latitude: | Longitude: |
Tags : Kuliner, Jogja, Kopi, Coffee, Coffeeshop, Speciality Coffee, Nongkrong
Komentari kuliner ini