Cerita-Cerita dalam Sebuah Gerai Kopi: Tugu Lor
Pagi datang lebih cepat dari biasanya. Seorang teman baik menghubungi saya dan mengajak saya bertemu karena ada peristiwa penting yang ingin ia bagi bersama saya. Saya meminta penundaan, setidaknya hingga pukul 10.00 pagi agar saya sudah bisa bersiap dan merapikan rumah terlebih dahulu. Maklum, hari ini adalah hari libur, dan itu berarti hari untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan domestik yang telah tertunda karena kesibukan kerja harian.
Pukul 10.00 WIB tepat kami bertemu di sebuah gerai kopi bernama Tugu Lor. Suasananya sangat nyaman karena memang dipenuhi pepohonan. Teman saya yang memilihkan tempat ini berkata jika dirinya sedang membutuhkan udara segar akibat serangan asap sampah tetangga yang memenuhi ruang-ruang di dalam rumahnya. Apapun alasannya, saya tidak masalah karena memang tempat ini terbukti indah dan nyaman. Sebelum kami naik ke area atas yang menghadap tepat ke arah dedaunan untuk mengobrol, kami memesan dua gelas kopi terlebih. Satu cappuccino, dan V60 menjadi pesanan kami. Tak lupa sejumlah klethikan kami bawa sebagai teman mengobrol. Setelah semua siap, teman saya pun memulai ceritanya tentang perjalanan yang akan dia lakukan.
Dari mulutnya, ia menyebut nama Nigeria sebagai negara yang akan ditujunya. Sebuah negara yang cukup maju di benua Afrika. Nama negara yang tak saya sangka akan ia sebut. Sebelum saya semakin tenggelam dalam keterkejutan dan kebingungan, ia melanjutkan ceritanya dengan menjelaskan bagaimana semua ini dapat terjadi. Segalanya serba kebetulan dan sedikit keberuntungan. Dari satu kebetulan ke kebetulan lain, yang kemudian menciptakan serangkaian peristiwa kebetulan yang awalnya tak ia duga. Di raut mukanya tampak kesenangan atas perjalanan yang akan ia lakukan namun tak bisa dipungkiri jika di muka yang sama terdapat keraguan sedikit atas perjalanan tersebut. Perjalanan yang tak pernah ia bayangkan ataupun tak pernah ia dengar sebelumnya. Jika ia, yang memiliki pengalaman bertualang saja tidak pernah memilliki teman yang berkunjung ke Nigeria apalagi saya yang kerjanya hanya berkutat di area kantor dan rumah saja. Saya turut gembira, sedikit cemas. Cemas atas hal-hal yang tak saya ketahui.
Ia bercerita panjang lebar tentang rencana-rencana yang telah ia buat. Perjalanan baru yang akan berlangsung selama dua bulan ini sudah di depan mata, dan ia mengakui jika setiap hari ia memantapkan dirinya untuk berangkat. Tidak tahu ada kejutan menyenangkan apa yang akan datang di akhir hari perjalanannya namun yang pasti ia telah bersiap untuk memulai perjalanannya tersebut.
*Suasana ruang yang cantik dan nyaman membuat semua percakapan ini terasa begitu menyenangkan. Tak lupa, kedua gelas kopi yang kami pesan pun perlahan hanya tersisa sedikit di dasar gelas. Setiap teguk mengiringi detil cerita yang keluar dari mulut teman saya, dan di saat yang sama, kepala saya pun semakin tenggelam ke dalam bayangan saya atas petualangan di benua yang jarang dibicarakan tersebut.
Tugu Lor
Jl. A. M. Sangaji (Hotel Mustokoweni), Jogja
10.00 – 23.00 WIB
Buat toko online cuma 20 detik! Hanya Rp 99ribu/bulan. Coba sekarang GRATIS 15 hari. Kunjungi Jejualan Jasa Pembuatan Toko Online.
Cerita-Cerita dalam Sebuah Gerai Kopi: Tugu Lor
(Dito/DISKON.com)
Lokasi:
Nama Resto : Tugu Lor
Alamat :Jl. A. M. Sangaji (Hotel Mustokoweni), Jogja
Harga Per Porsi makan dan minum : Rp 30.000,-
Jam Operasional : 10.00 – 23.00 WIB
Rating :
Latitude: | Longitude: |
Tags : Kuliner, Jogja, Kopi, Coffee, Nongkrong, Es kopi susu, single origin
Komentari kuliner ini