Diantara gegap gempita dunia perkopian Jogja, ada satu bentuk kebosanan dimana bentuk ruang yang ditawarkan cenderung menunjukkan gaya yang terbilang seragam. Hanya sedikit yang bisa dibilang cukup berbeda, dan salah satunya adalah Coffee Kiosk.

Coffee Kiosk ini dengan mudah mencuri perhatian saya karena memang gerai kopi mungil ini hadir di tengah keramaian, dan seolah-olah hanya melayani take-away saja. Deret alat-alat kopi, dengan kaca bergambar garis putih ini melayani beberapa pembeli yang kebetulan lalu-lalang jalan kaki melintasi simpang empat yang padat ini. Saya yang kebetulan berkendara motor hampir saja tidak memperhatikannya. Hal yang membuat saya berhasil memalingkan muka dan melihat gerai ini karena kerumunan tiga orang turis mancanegara yang berdiri sembari memesan di depan gerai tersebut. Saya yang melihat pun menjadi penasaran, dan saya pun memarkir kendaraan tepat di depan gerai kopi tersebut.

Saya pun sedikit mengobrol sebelum akhirnya memesan dua gelas kopi. Saya memutuskan untuk meminumnya di dalam gerainya yang mungil. Satu-satunya racikan kopi yang menggunakan susu adalah Vietnamese drip, dan racikan kopi inilah yang menjadi pesanan saya siang tersebut. Selain itu, saya juga memesan seporsi pour over sebagai tambahan. Racikan kopi di gerai ini terbukti memikat. Pilihan kopinya yang cukup variatif pun berhasil menghadirkan dua karakter rasa yang berbeda pada dua menu pesanan saya. Untuk Vietnamese drip-nya, barista tersebut memilihkan kopi yang memiliki karakter yang mouthful, dengan sedikit rasa fruity yang membuat rasa dasar kopinya memiliki lapisan rasa. Ketika tercampur dengan susu kental manisnya, rasa kopi ini justru terasa semakin mantap dan mempertegas rasa fruity tersebut. Berbeda dengan kopi pertama, untuk pour over-nya lebih mengarah ke karakter rasa yang floral. Sedikit aromatik namun tetap didominasi kemantapan rasa kopi. Kedua menu kopi ini berhasil memikat dan memuaskan meski hanya dibandrol harga yang cukup murah, yaitu Rp. 15.000. Untuk saya harga ini tergolong murah meriah untuk secangkir kopi yang berkualitas.

Untuk saya, mulai dari pelayanan, harga, hingga rasa tergolong memuaskan. Hanya satu hal minor yang sedikit mengganggu saya yaitu ketiadaan menu dingin. Di hari yang panas tersebut, saya terpaksa meminum kopi hangat di dalam sebuah gerai yang tergolong sangat mungil. Selain hal minor tersebut semuanya terbilang memuaskan.

Coffee Kiosk

Jl. Parangtritis (perempatan Prawirotaman dan Tirtodipuran)

11.00 – 22.00 WIB

Tags : Kuliner, Jogja, Kopi, Coffee, Nongkrong