Jika membicarakan menu jajanan pinggir jalan apa yang tak lekang oleh waktu, maka salah satu jawaban saya adalah martabak dan terang bulan (atau yang sekarang lebih populerdengan sebutan martabak manis). Menu martabak dan terang bulan adalah menu yang selalu ada di segala jaman. Menu ini seolah tidak peduli pada tren makanan saat ini, ia selalu ada dan selalu memiliki penggemar. 

Sudah cukup lama saya tak membeli kedua menu ini, dan mendadak saya ingin sekali menyantap menu ini. Kebetulan saya seharian harus berada di area Jl. Kaliurang KM. 14, Jogja, dan area ini banyak penjaja jajanan pinggir jalan di malam hari, salah satunya martabak. Berhubung waktu sudah menunjukkan pukul 18.00 WIB, hampir semua gerai penjaja martabak sudah membuka gerainya. Dari beberapa gerai yang sempat saya lintasi, ada satu gerai yang mencuri perhatian saya. Gerainya yang dipenuhi tempelan stiker, pengunjung yang tampak banyak untuk ukuran gerai martabak, dan lampunya yang memancar membuat saya memilih untuk membeli martabak di gerai ini. Setelah mendekat barulah saya mengetahui jika gerai tersebut bernama Martabak Sari Lebak Siu.

Saya sendiri belum pernah membeli atau bahkan mendengar keberadaan gerai ini. Setelah giliran saya, saya pun memesan satu martabak spesial, dan satu terang bulan komplit. Dengan sigap, tangan penjual meracik kedua menu pesanan saya, dan dengan segera saya pun dapat membawa pulang sebungkus martabak dan terang bulan tersebut. Setibanya di rumah, saya langsung membuka kedua bungkusan tersebut dan menikmatinya bersama saudara saya. Saya memulainya dengan martabak spesialnya terlebih dahulu. Martabak ini berhasil memikat saya sejak gigitan pertama. Tekstur kulitnya yang crispy, isiannya yang gurih dan sedikit menggigit ini langsung membuat saya ketagihan. Martabak ini berhasil memadukan tekstur crispy dan lembut dengan nyaris sempurna. Telur bebeknya yang gurih, adonan isian dagingnya yang sedikit pedas, gurih, dan segar dengan daun bawang ini tidak saja menjawab kerinduan saya pada menu ini namun juga memuaskan saya. Setelah terpuaskan dengan martabak gurihnya, saya pun beralih ke terang bulan. Menu terang bulan pesanan saya adalah terang bulan dengan adonan red velvet, yang komplit diisi dengan kacang, meses, keju, dan susu. Adonan terang bulan ini terasa lembut, lebih aromatik, dan sedikit manis karena memang dicampur dengan bubuk merah perasa red velvet. Isiannya yang komplit membuat menu ini terasa kaya dan sejujurnya saya justru suka isian komplit ini karena terasa klasik mengingat saat ini isian terang bulan telah berinovasi jadi berbagai rasa.

Setelah mencicipi keduanya, saya benar-benar merasa puas. Bahkan, saya tidak menyangka jika menu-menu dari gerai yang saya pilh secara acak ini memiliki rasa selezat ini. Bisa dibilang gerai ini adalah hidden gem atau harta karun dari area utara Jogja, yang belum terlalu banyak diketahui.

Martabak Sari Lebak Siu

Jl. Kaliurang KM. 13, Jogja

18.00 – 23.00 WIB

Tags : Kuliner, Jogja, Martabak, Terang Bulan, Martabak Manis