Menu ayam geprek memang sudah menjadi menu populer kurang lebih sejak 10 tahun yang lalu. Bermula dari menu yang sederhana, hanya ayam goreng yang di-geprek (dihancurkan atau diremuk) bersama sambal, kini menu ini telah berubah dengan berbagai gaya dan peracikan.

Beberapa waktu yang lalu, saya tiba-tiba menginginkan kesederhanaan menu ayam geprek ini. Mencari menu ayam geprek ini sebenarnya tidak susah. Hampir di tiap ruas jalan, khususnya yang berada dekat dengan kampus pasti ada warung atau rumah makan ayam geprek. Saya yang kebetulan berada di area yang cukup dekat dengan kampus pun dengan cepat dapat menemukan rumah makan yang menjajakan menu tersebut. Saya pun mampir ke sebuah rumah makan sederhana bernama Ayam Geprek Timoho, yang berlokasi di Jl. Ipda. Tut Harsono, Timoho, Jogja. Secara penampilan memang tak ada yang istimewa namun secara jumlah pengunjung, rumah makan ini memiliki cukup banyak pengunjung siang tersebut.

Saya pun segera duduk dan melihat menu yang dijajakan. Menu-menunya terbilang sederhana dan umum. Pilihan saya langsung jatuh pada menu ayam gepreknya dan menu sup ayamnya. Dengan cepat, kedua menu tersebut diracik dan hadir di hadapan saya. Berbeda dengan rumah makan ayam geprek masa kini yang biasanya menggoreng ayamnya dengan tepung rumah makan ini memilih untuk menyajikan menu ayam geprek bergaya old school. Sama seperti awal-awal kemunculan menu ini. Ayam goreng ini digoreng biasa, tanpa tepung. Menurut saya, hal ini merupakan klangenan mengingat cukup susah mencari menu ayam geprek sederhana seperti ini. Rasa yang pedas merasuk ke setiap lapisan daging ayamnya yang digoreng dengan pas. Tekstur daging ayamnya yang lembut, dan tak crunchy pun membuat sambalnya dengan mudah meresap. Rasa pedas cabai berbalut rasa mantap dari bawang, dan sedikit sentuhan garamnya benar-benar membuat keringat saya bercucuran. Rasa pedas ini semakin kemepyar ketika saya menyantap sop ayamnya selagi panas. Rasa pedas dan panasnya kuah benar-benar membuat rasa pedasnya sampai ke ujung kepala. Setelah beberapa suap, barulah rasa segar nan gurih dari sup ayam klasik ini terasa.

Kedua menu yang saya cicipi ini memang tak istimewa namun justru karena sangat sederhana, menu ini justru sangat mudah untuk dinikmati. Dengan kesederhanaan rasanya, menu ini dengan mudah menjadi comfort food bagi banyak orang. Tak heran jika rumah makan ini tetap memiliki pengunjung meski secara menu sebenarnya tak menawarkan banyak pilihan.

Ayam Geprek Timoho

Jl. Ipda. Tut Harsono, Timoho, Jogja

10.00 – 20.00 WIB

Tags : Kuliner, Jogja, Ayam, Sop Ayam, Ayam Geprek, Ayam Geprek