Setelah nyaris 15 tahun mengenal menu ayam geprek, dan mengikuti setiap inovasi yang mengiringi menu ini, akhirnya saya bertemu dengan gerai Ayam Bagheera. Gerai ini mencoba menghadirkan menu ayam geprek dalam versi yang berbeda. Bukan dengan ayam tepung ataupun parutan keju yang menumpuk.

Gerai ayam yang berlokasi di Jl. Gambir, Karangasem, Jogja ini sebenarnya menghadirkan sesuatu yang sangat sehari-hari namun memang tak pernah dikedepankan sebelumnya, yaitu ayam bacem yang digeprek. Alih-alih mencoba menggabungkannya dengan sesuatu yang kekinian semacam ayam tepung dan keju, gerai ini kembali ke rasa yang sangat dekat dengan lidah orang Jogja, yaitu rasa manis. Bermula dari hal inilah penggunaan ayam bacem sebagai dasar utama dari menu ayam geprek ini muncul. Saya sendiri sebenarnya sudah melakukan hal ini ketika membeli ayam bacem dari tempat lain. Keinginan untuk menghadirkan rasa pedas pada ayam bacem yang manis ini kerap membuat saya mencampurkan sambal bawang, dan meratakannya agar rasa pedasnya dapat melapisi semua bagian dari ayam bacemnya.

Begitu saya mengetahui keberadaan Ayam Bagheera, saya pun merasa jika kebiasaan saya ini rupanya juga dilakukan orang lain, dan mendadak saya merasa tidak sendirian. Awalnya saya merasa menu yang rumahan banget dan banyak yang menganggapnya aneh tapi ternyata dugaan saya salah. Setidaknya Ayam Bagheera membuktikan kalau ada orang-orang lain yang juga menggemari apa yang saya gemari ini, ayam bacem yang digeprek. Karena penasaran, saya pun mencoba bersantap di gerai ini. Saya memesan ayam bacem, dan tempe bacem, yang kemudian disajikan bersama sambal dan bumbu kecoklatan yang disajikan secara terpisah. Saya menduga jika ayam ini sudah digeprek langsung dengan sambalnya namun rupanya, ayam ini hadir diatas ulekan kayu agar setiap pengunjung dapat menggeprek ayamnya sendiri sesuai dengan jumlah sambal yang diinginkan. Perpaduan rasa manis baceman dan pedasnya sambal bawang ini benar-benar membuat saya terpuaskan. Rasanya menjadi kaya dan tentu saja tidak sedatar menu ayam geprek pada umumnya. Selain itu, bumbu kecoklatan yang ternyata merupakan kaldu baceman ini pun menambah rasa manis-gurih yang membuat menu ini semakin memikat.

Secara rasa, menu racikan Ayam Bagheera sesuai dengan selera saya. Perpaduan manis-pedasnya pas dengan lidah Jogja saya. Kini, saya tak perlu lagi membeli ayam bacem di satu gerai dan membeli atau membuat sambal bawang sendiri untuk bersantap ayam bacem geprek. Cukup datang ke gerai ini, semua yang saya mau telah tersedia dengan harga yang terjangkau.

Ayam Bagheera

Jl. Gambir, Karangasem, Jogja

10.00 – 22.00 WIB

Tags : Kuliner, Jogja, Ayam, Ayam Geprek, Ayam Bacem