Wisata Kuliner Jogja

Wisata Kuliner Jogja

Home » Cafe

Cerita-Cerita dalam Sebuah Gerai Kopi: Mark1

Cerita-Cerita dalam Sebuah Gerai Kopi: Mark1 Jogja

Seorang teman baru saja mengalami pengalaman yang menurutnya terbilang tak terbayangkan olehnya. Teman sekontrakannya baru saja melangsungkan pernikahan, yang untuknya terasa tergesa-gesa. Baru sampai disini, saya langsung menyanggahnya dan menganggapnya lebay. Ia meminum kopi hitam beraroma hazelnut-nya sambil meminta saya untuk mendengarkan terlebih dahulu ceritanya hingga selesai.

Saya menyepakati permintaannya, dan saya kembali mendengarkan sembari sesekali meminum es kopi susu yang ada di hadapan saya. Ia melanjutkan ceritanya dengan memberikan alasan kenapa pernikahan tersebut terasa tergesa untuknya. Perkenalan temannya dengan calon pengantinnya saat itu terbilang sangat singkat. Untuknya, terlalu banyak misteri dan ketidaktahuan dari kedua belah pihak. Selain itu, ia menilai keduanya memiliki pandangan ideologis yang berbeda, yang membutuhkan waktu lama untuk keduanya dapat memahami satu sama lain. Sampai di titik ini, apa yang saya dengarkan masih terasa kurang tepat karena untuk saya setiap orang punya metode sendiri dan tentunya dalamnya hati siapa yang tahu, termasuk seberapa dalam mereka saling mencintai dan memiliki toleransi atas perbedaan tersebut. Bisa jadi, hal-hal yang dilihat sebagai problem ini rupanya tak pernah menjadi problem untuk kedua orang tersebut.

Tanggapan saya disanggah dengan cepat. Rupanya, teman yang menikah tersebut bercerita jika ia baru mengetahui jika orang yang telah menjadi istrinya tersebut tak tahu cara memasak telur ceplok. Untuk temannya yang baru saja menikah, memasak telur ceplok adalah hal paling sederhana dalam memasak, dan semua orang baik pria maupun wanita seharusnya bisa memasak telur ceplok. Untuknya, telur ceplok adalah hal paling mendasar dari bertahan hidup dengan menu rumahan. Saya cukup terkejut karena apa yang disampaikannya cukup tak terbayangkan untuk saya. Jika ada teman pria saya ada yang tidak bisa memasak telur ceplok, saya akan heran dan kepala saya langsung dipenuhi berbagai pertanyaan. Dari cerita teman saya tersebut, rupanya kejadian tersebut berlarut-larut pada berbagai hal lain yang bermula dari ketidaktahuan satu sama lain akan pasangannya. Kejadian yang terjadi pada temannya tersebut membuat teman saya berpikir tentang memilih pasangan. Di umurnya yang sudah mengharuskannya mencari pasangan hidup, ia mulai memikirkan tentang waktu, seberapa lama ia perlu mengenal seseorang agar tak terjebak dalam situasi-situasi yang menyerupai temannya tersebut.

Saya tak pernah ambil pusing perihal ini. Entah karena memang pernikahan adalah konsep yang masih saya pertanyakan atau memang karena saya tak berpengalaman, saya tidak tahu. Meski begitu, saya percaya tiap orang punya strategi dan jalannya sendiri terkait dengan hal-hal bernuansa percintaan ini.

*Teman saya masih bercerita dengan menggebu-gebu perihal percintaan dan percintaannya sendiri. Di saat yang sama, saya tengah menghabiskan gelas kopi kedua saya, Japanese drip. Saya terlena di dalam kenyamanan sofa dan pendaran lampu yang menghiasi ruang di Mark1 Coffee, gerai tempat kami bertemu malam tersebut sembari mendengarkan cerita-cerita tersebut.

 

Mark1 Coffee

Jl. Banteng Baru 1, Perum Banteng, Jogja

10.00 – 23.00 WIB

Buat toko online cuma 20 detik! Hanya Rp 99ribu/bulan. Coba sekarang GRATIS 15 hari. Kunjungi Jejualan Jasa Pembuatan Toko Online.

Cerita-Cerita dalam Sebuah Gerai Kopi: Mark1

(Dito/DISKON.com)


Lokasi:

Nama Resto : Mark1 Coffee

Alamat :Jl. Banteng Baru 1, Perum Banteng, Jogja



Harga Per Porsi makan dan minum : Rp 25.000,-

Jam Operasional : 10.00 – 23.00 WIB

Rating :

Latitude: Longitude:

Tags : Kuliner, Jogja, Nongkrong, Kopi, Coffee, Manual Brew


Komentari kuliner ini


© 2013 MakanJogja.com | Wisata Kuliner Jogja | Kontak Tim Makanjogja | hosted by IDwebhost Page loaded in 0.0648 second.